Survei oleh Pew Research Center (2023) mencatat bahwa polarisasi politik di Indonesia meningkat tajam pasca pemilu, yang menciptakan ketegangan sosial yang bisa mengancam keharmonisan sosial dan persatuan bangsa.
Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin politik untuk lebih mengedepankan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat daripada mementingkan kepentingan golongan atau kelompok tertentu.
Demokrasi Indonesia, yang sudah berjalan lebih dari dua dekade, memang telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Namun, tantangan besar tetap ada.
Politik praktis yang lebih fokus pada kepentingan jangka pendek sering kali mengabaikan kesejahteraan rakyat, menciptakan ketimpangan yang merugikan masyarakat luas.
Karena itu, menjaga keberlanjutan demokrasi Indonesia harus melibatkan upaya untuk mengedepankan kesejahteraan rakyat, mengurangi ketimpangan sosial, dan memfasilitasi partisipasi politik yang lebih inklusif.
Demokrasi yang sehat adalah yang dapat memberikan manfaat langsung bagi rakyat, menjunjung tinggi keadilan sosial, dan mengurangi ketimpangan.
BACA JUGA:Memilih dengan Nalar Membangun Demokrasi Indonesia yang Rasional
BACA JUGA:Bersama Lawan Politik Uang, Jaga Demokrasi Tetap Bermartabat
Inilah tugas bersama kita-pemerintah, partai politik, masyarakat sipil, dan seluruh elemen bangsa-untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia bukan hanya tentang politik kekuasaan, tetapi tentang kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika demokrasi dapat berjalan dalam koridorini, maka Indonesia akan mampu mewujudkan masa depan yang lebih adil dan makmur. (*)