SUMATERAEKSPRES.ID - Demokrasi adalah pilar utama dalam pembangunan Indonesia. Sejak Reformasi 1998, Indonesia telah mengalami transisi politik yang signifikan, bertransformasi dari pemerintahan otoriter menuju system demokrasi yang lebih terbuka dan inklusif.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita mulai menyaksikan tantangan besar terhadap keberlanjutan demokrasi Indonesia.
BACA JUGA:Netralitas Polri Komitmen Polda Sumsel Mengawal Demokrasi, Tahapan Pilkada Serentak 2024 Kondusif
BACA JUGA:Ciptakan Demokrasi Damai dan Penuh Kebersamaan
Ketegangan politik, polarisasi masyarakat, serta praktik politik praktis yang lebih mengutamakan kepentingan jangka pendek sering kali mengabaikan kepentingan rakyat dalam jangka panjang.
Opini ini berusaha menggali lebih dalam tentang bagaimana kita harus menjaga demokrasi Indonesia agar tetap berkembang dengan baik, dengan menekankan pentingnya kesejahteraan rakyat di atas kepentingan politik sesaat.
Meskipun demokrasi memberikan kebebasan politik, ia juga membawa tanggung jawab besar, baik bagi pemerintah maupun masyarakat untuk memastikan bahwa demokrasi tidak hanya menjadi alat politik, tetapi juga sarana untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Demokrasi yang Berkembang di Indonesia:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan system demokrasi terbesar di dunia. Sejak 1998, Indonesia telah mengalami berbagai gelombang perubahan yang signifikan dalam hal kebebasan politik, kebebasan media, dan hak asasi manusia.
Dalam pemilu 2019, misalnya, lebih dari 80% dari total pemilih terdaftar menggunakan hak pilih mereka, sebuah angka yang menunjukkan partisipasi politik yang sangat tinggi, yang mengindikasikan bahwa demokrasi Indonesia terus berkembang.
Namun, meskipun demokrasi Indonesia tumbuh pesat, banyak pihak yang merasa bahwa politik di Indonesia semakin dipenuhi oleh politik praktis yang lebih mengutamakan kepentingan jangka pendek dibandingkan dengan kepentingan rakyat secara keseluruhan.
Survei oleh Lembaga Survei Indonesia (2023) menunjukkan 60% masyarakat Indonesia merasa bahwa partai politik lebih fokus pada keuntungan politik mereka daripada pada pemenuhan kebutuhan dasar rakyat. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakseimbangan dalam implementasi demokrasi yang harus segera diperbaiki.
Politik Praktis vs. Kepentingan Rakyat:
Politik praktis sering kali mengabaikan prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
Di Indonesia, kita kerap melihat bagaimana perdebatan politik dan pemilu lebih didorong oleh kepentingan politik jangka pendek, yang sering kali berkaitan dengan pengaruh politik, aliansi antar partai, atau pencapaian kekuasaan, ketimbang dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.