Jakarta, SUMATERAEKSPRES.ID – Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa perayaan terkait dunia kesastraan Indonesia semakin semarak, terutama melalui karya-karya besar A. A. Navis.
Hal ini terlihat pada peluncuran buku 100 Tahun A.A. Navis yang berlangsung pada Kamis (29/11/2024). Menurutnya, ini adalah bentuk komitmen bersama untuk merayakan sumbangsih besar Navis dalam dunia sastra Indonesia.
A. A. Navis, yang kini diakui secara internasional, memiliki kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan sastra tanah air.
BACA JUGA:Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Kecamatan Ilir Timur I Palembang Berjalan Lancar
BACA JUGA:Provinsi Hainan Luncurkan Buku Putih, Ulas Pengembangan Citra Merek Pariwisata dan Budaya
Bahkan, hari lahirnya telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai hari perayaan sastra Indonesia, sebuah pengakuan yang juga mencerminkan pengaruh karya-karyanya terhadap nilai-nilai kemanusiaan global.
Aminudin Aziz menambahkan, sastra bukan sekadar karya tulis, melainkan juga cerminan dari masalah dan peradaban bangsa.
Untuk itu, pengembangan sastra di Indonesia terus diperjuangkan melalui berbagai program, salah satunya adalah program Residensi Sastrawan yang akan dimulai pada 2025.
BACA JUGA:146 Pelamar PPPK Prabumulih Terancam Gagal, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Patroli Cipkon Amankan Sidang Pleno PPK Pilkada Lahat 2024
Program ini bertujuan untuk mempertemukan sastrawan Indonesia dengan penulis luar negeri yang sudah memiliki reputasi internasional.
"Sastrawan Indonesia harus memanfaatkan peluang ini untuk berkolaborasi dan memperkaya karya sastra dengan wawasan global," ujar Aminudin.
Pada kesempatan yang sama, Itje Chodijah dari Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menyampaikan bahwa penetapan hari lahir A. A. Navis sebagai hari perayaan internasional merupakan hasil kerja keras KNIU.
BACA JUGA:Daihatsu Hadirkan Beragam Pilihan Kendaraan dengan Harga Terjangkau Mulai Rp 136 Juta
BACA JUGA:Tempat Prewedding Indoor di Kayuagung Pilihan Lokasi yang Menarik di Ogan Komering Ilir
Sebagai fasilitator, KNIU bersama berbagai pemangku kepentingan lainnya berhasil mengusulkan dua tokoh sastra Indonesia untuk diperingati oleh UNESCO pada 2024, dengan A. A. Navis sebagai salah satu tokoh yang terpilih.
A. A. Navis dikenal melalui karya-karyanya seperti Robohnya Surau Kami dan Saraswati Si Gadis dalam Sunyi. Dalam karya-karyanya, Navis berhasil mengajak pembaca untuk berpikir kritis mengenai kondisi sosial, moral, dan peradaban.
"Beliau memanfaatkan humor satir dan kritik sosial yang tetap relevan hingga kini, mengingatkan kita bahwa sastra bisa menjadi alat transformatif bagi masyarakat," imbuh Itje.
BACA JUGA:Pasca Rusuh, TNI-Polri Perkuat Keamanan di Muratara Menjelang Pilkada 2024