SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai bagian dari upaya memperkuat pelestarian lingkungan, PT Hutama Karya (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) HK Peduli Lingkungan mengirimkan 7000 bibit pohon untuk mendukung keberlanjutan Program Konservasi Gajah Sumatra.
Bibit pohon ini akan menjadi pakan alami bagi gajah-gajah yang berada di sekitar Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), yang operasionalnya dimulai pada 2020.
BACA JUGA:Saling Klaim Kemenangan Mereda Setelah Data Pemilu Masuk 100% di Muratara
BACA JUGA:Bursah Zarnubi-Widia Ningsih Unggul Sementara di Pilkada Lahat 2024
Kolaborasi antara Hutama Karya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan Rimba Satwa Foundation (RSF) telah menghasilkan langkah-langkah strategis untuk menjaga kelestarian gajah di sepanjang ruas tol tersebut.
Dimulai dengan pembangunan Menara Pantau dan Underpass Perlintasan Gajah (UPG), program ini juga mencakup penggaraman lahan, penanaman bibit pohon pakan alami secara bertahap, serta pemasangan GPS Collar untuk memantau pergerakan gajah di KM 6 Rangau Duri, Riau.
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih, Pilkada 2024 Berjalan Aman dan Kondusif
BACA JUGA:Paslon Toha-Rohman Unggul Sementara, Tim Pemenangan Lucianty, Hasil Belum Final
Penyerahan bibit pohon dilakukan oleh Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, kepada Suparto, Sekretaris Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya di Dusun Bahorok, Desa Pinggir.
Turut hadir dalam acara tersebut, Branch Manager Tol Ruas Pekanbaru-Dumai, Jarot Seno Wibawa, serta Direktur Rimba Satwa Foundation, Zulhusni Syukri.
Bibit yang diserahkan terdiri dari 125 bibit pohon durian montong premium, 4.000 bibit rumput odot, dan 3.000 batang tanaman jeruk nipis.
Bibit pohon durian dan rumput odot berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pakan alami gajah, sementara tanaman jeruk nipis bertujuan untuk menghalangi gajah agar tidak memasuki pemukiman warga sekitar.
"Kami berharap 125 bibit pohon durian montong premium yang diserahkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar KM 69-73, yang nantinya bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi mereka," ujar Adjib.