Di Indonesia, kita memiliki dua hari istimewa yang didedikasikan untuk dunia pendidikan dan selalu diperingati setiap tahunnya. Yang pertama adalah Hari Pendidikan Nasional, yang selalu diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk menghormati perjuangan dan dedikasi Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Hari yang kedua adalah Hari Guru Nasioanl (HGN), yang selalu diperingati setiap tanggal 25 November sebagai bentuk penghormatan kepada seluruh pendidik yang telah berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hari Pendidikan Nasional dan hari Guru Naional senantiasa menjadi momen penting untuk mengapresiasi jasa para pendidik sekaligus merefleksikan kondisi pendidikan di tanah air.Setiap tahun, momentum Hari Guru di tanah air dirayakan dengan berbagai kegiatan yang sarat makna.
Rangkaian peringatan ini tidak hanya terbatas pada upacara bendera di lingkungan sekolah dan kantor pemerintahan, tetapi juga diwarnai dengan aktivitas penuh penghormatan seperti mengunjungi makam para guru yang telah berpulang, bersilaturahmi ke kediaman guru-guru senior yang sudah purnatugas, menggelar sesi doa bersama, hingga menyelenggarakan berbagai kompetisi yang mempertemukan para pendidik dari beragam lembaga.
BACA JUGA:Besok! Kenaikan Tunjangan Sertifikasi Diumumkan di Peringatan Hari Guru Nasional, Ini Besarannya
BACA JUGA:Pedoman Upacara Hari Guru 25 November 2024
Tahun ini, momentum peringatan Hari Guru Nasional tahun ini, hadir bersamaan dengan perubahan kepemimpinan nasional. Pemerintahan Preseiden Prabowo Subianto mengubah kementerian pendidikan dan Kebudayaan menjadi tiga kementerian, dengan salah satunya adalah menteri Pendidikan Dasar dan menengah yang pimpin oleh Prof. Abdul Mu'ti. hadirnya wajah baru di pucuk kepemimpinan Kementerian bidang pendidikan ini membangkitkan harapan yang pebuh makna, karena di tengah semangat menghormati jasa dan pengabdian para guru, kita juga menyambut harapan baru untuk transformasi pendidikan nasional.
Kehadiran menteri baru membawa angin segar bagi para pendidik yang selama ini telah berjuang di garis terdepan mencerdaskan anak bangsa, dengan berbagai inovasi dan terobosan yang dinantikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Bagaimanakah kondisi guru saat ini? Sanggupkah guru menyelenggarakan pendidikan untuk menghasikan peserta didik yang berdaya saing, yang bahkan saat ini juga harus bersaing dengan gempuran makin canggihnya teknologi Artificial Integencia (AI) dalam menggantikan peran manusia dalam di beberapa sektor kehidupan?
Berikut adalah beberapa isu krusial tentang guru yang perlu menjadi fokus utama oleh kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipimpin Oleh Prof. Abdul Mu’ti.
1. Status dan Kesejahteraan Guru Honorer
Status dan kesejahteraan guru honorer di Indonesia saat ini masih menjadi isu yang belum terselesaikan. Gaji guru honorer yang disesuaikan dengan jumlah jam yang diampu disekolah dapat dikatakan masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Ketidakjelasan status kepegawaian juga menjadi tantangan besar, meskipun pemerintah telah meluncurkan program pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), namun hal ini belum mampu memfasilitasi seluruh guru honorer, karena kendala keterbatasan kuota dansyarat administrasi yang ketat, Dukungan pemerintah daerah seperti insentif tambahan atau tunjangan profesi untuk guru honorer masih terbatas,
BACA JUGA:Pengumuman Kenaikan Gaji pada Hari Guru Nasional, Berikut Perbedaan Gaji PNS dan PPPK
2. Implementasi Kurikulum Merdeka, Kompetensi Guru dan PMM
Saat ini, kompetensi guru dalam pelaksaaan implementasiKurikulum Merdeka masih menghadapi tantangan. Tingkat pemahaman guru terhadap konsep dan prinsip dasar Kurikulum Merdeka, seperti pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) dan penguatan profil Pelajar Pancasila, masih sangat beragam.