Jangan Bebani Kami Syarat Sertifikasi, Minta Guru Swasta Lulus PPPK Tetap di Sekolah Asal

Minggu 24 Nov 2024 - 19:41 WIB
Reporter : Neni
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Persoalan seputar kesejahteraan guru masih menjadi keresahan utama yang disuarakan para guru kepada pemerintah Republik Indonesia kepemimpinan baru Presiden-Wakil Presiden, Prabowo-Gibran.

Saat perayaan milad ke-7 Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMA Swasta Kota Palembang sekaligus peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2024, sejumlah guru swasta mencurahkan isi hatinya atas gaji yang mereka dapatkan yang dinilai belum layak.

Seperti diungkap M Huzairin, guru sekaligus Kepala SMA Muhammadiyah 5 Palembang. Bagi guru, utamanya yang mengajar di sekolah swasta, memperoleh sertifikasi untuk peningkatan kesejahteraan dan kompetensi itu masih sulit. Sementara, sekolah swasta gaji gurunya sangat minim, berbeda dengan sekolah negeri ada peningkatan bahkan sertifikasi dipermudah.

Dia berharap guru jangan dipersulit dan dibebani dengan berbagai portofolio dalam  meraih sertifikasi untuk peningkatan kesejahteraan. Dia juga meminta guru-guru yang lulus PPPK jangan ditarik ke sekolah negeri, tapi biarkan saja di sekolah asalnya. "Ini juga persoalan kami ketika guru swasta lulus PPPK. Kami terpaksa harus mencari guru baru pengganti posisinya yang ditinggalkan," tandasnya. 

BACA JUGA:Besok! Kenaikan Tunjangan Sertifikasi Diumumkan di Peringatan Hari Guru Nasional, Ini Besarannya

BACA JUGA:609 Ribu Lebih Guru Terima Tunjangan Sertifikasi di 2025, Ini Perbedaan Nominal TPG PNS PPPK, dan Honorer

Sementara, pada momentum memeriahkan milad ke-7 dan peringatan HGN 2024, K3S SMA Swasta Kota Palembang turut memberikan penghargaan kepada guru  yang telah lama mendedikasikan hidup mereka untuk pendidikan. Penghargaan diberikan kepada Nurmalailah dari SMA Muhammadiyah 3, Purnama dari SMA PGRI 4, dan Drs Baharudin KH dari SMA Muhammadiyah 1. 

“Saya sangat bersyukur, senang bahkan terharu dengan penghargaan ini. Saya tidak pernah berpikir mendapat penghormatan. Bagi saya, melihat siswa berhasil adalah kebahagiaan tak tergantikan,” ujar Drs Baharudin KH yang telah mengabdi 40 tahun sebagai guru. 

Baharudin berharap para guru tetap semangat, apalagi pemerintahan baru ini ia nilai fokus  kesejahteraan guru. "Duka menjadi guru hampir tidak ada, lebih banyak sukanya  apalagi jika melihat siswa yang kita didik berhasil menjadi kebanggaan. Itu luar biasa," ungkap guru yang awal mengajar hanya bergaji Rp28 ribu per bulan ini. 

Menurut Guru Bidang Studi Al Islam dan Kemuhammadiyaan (AIK) ini, awal mengajar dirinya hanya bisa jalan kaki. Namun seiring waktu mendapat sertifikasi, ia pun bisa membeli motor dan menghidupi tiga anaknya hingga kuliah. "Alhamdullilah sekarang saya sudah naik motor walau motor butut. Ya dulu jalan kaki, kalau ada uang baru naik angkot mengajar. Tapi kalau dulu harga beras juga murah meski gaji kecil," tandasnya.

BACA JUGA:Diskop Dorong UMKM OKU untuk Proses Sertifikasi Halal Produk Kuliner

BACA JUGA:Ini Dia 6 Bank yang Tawarkan Pinjaman Khusus Guru Sertifikasi,Plafon Bisa Ratusan Juta dan Angsurannya Rendah

Ketua K3S  SMA Swasta Kota Palembang, H Hadi Wijaya SPd MPd mengatakan ada sekitar 2 ribu pelajar hadir plus para guru dan kepala SMA swata di Palembang kali ini. Hadi menyebut guru merupakan sosok penting dalam kehidupan sekolah. Kehadiran K3S SMA Swasta Kota Palembang diharapkan mampu memberi kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas SDM demi terciptanya sekolah swasta yang maju dan berkualitas. 

K3S SMA Swasta Kota Palembang pun memberikan apresiasi kepada guru senior yang sudah lama mengabdi berikut 15 orang siswa. “Guru pembelajar sepanjang hayat. Kehadiran K3S diharapkan mampu memberi kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas SDM demi terciptanya sekolah swasta yang maju dan berkualitas," ujarnya didampingi Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Deddy Mustofa SPdI MM.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, H Awalludin SPd MSi  mengatakan SMA swasta tak perlu minder dengan SMA-SMA negeri, apalagi banyak juga sekolah swasta yang unggul dan jadi rebutan siswa. "Bahkan pada saat sekolah lain baru menerima PPDB, ada SMA swasta justru sudah tutup pendaftaran karena kelas full. Ini salah satu indikator SMA swasta tetap baik," ujarnya. 

Kategori :