PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kopi jadi komoditi menjanjikan di Sumsel. Mendorong sektor ini, Bank Sumsel Babel sebagai perbankan daerah mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kopi.
Direktur Utama BSB Achmad Syamsudin mengatakan, kopi turut menyumbang pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:BANK SUMSEL BABEL GELAR RUPS LUAR BIASA, UMUMKAN SUSUNAN PENGURUS BARU
"Kinerja BSB tahun ini positif didorong dari meningkatnya kredit produktif komersial jadi 30 persen.
Termasuk realisasi terhadap UMKM kopi dan ini perlu ditingkatkan lagi," kata dia, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumsel Babel di Kantor Pusat BSB Jakabaring, Kamis (14/11).
Menurut dia, ekosistem komoditas kopi tetap terjaga positif.
Hal ini didukung peran pemda yang konsisten mendorong perbankan melakukan optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Khususnya di sektor perkebunan dan pertanian, terutama petani kopi.
Dari data BPS, wilayah penghasil kopi terbaik di Sumsel yakni Semendo, Pagaralam, kawasan Ranau OKU Selatan dan Empat Lawang.
"Pj Gubernur minta kami terus bersinergi dalam mewujudkan kontribusi perbankan menjaga pertumbuhan ekonomi wilayah lewat penyaluran KUR supaya bisa mencetak UMKM baru dan menciptakan lapangan kerja," lanjut Syamsudin.
Selain kopi, sektor lain di Sumbagsel yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni pertambangan, industri minyak dan gas.
Termasuk timah dari Bangka Belitung (Babel). Jika di Sumsel kopi sangat potensial, di Babel yang menjadi bagian akses keuangan BSB bersumber lewat perikanan karena provinsi itu wilayah kepulauan.
Dari sisi komoditas kopi, Babel berpotensi meningkatkan ekonomi lewat kedai kopi.
"Pekerjaan rumah BSB ini untuk KUR di pedesaan. Intinya bagaimana kita bisa bersinergi meningkatkan ekonomi terjaga positif," tegasnya.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, perbankan daerah bertanggung jawab terhadap pemerataan ekonomi hingga pedesaan dan wilayah pelosok. Apalagi perbankan daerah berperan sebagai mesin untuk meningkatkan ekonomi.