Selain memproduksi BBM dan produk intermediate lainnya, Kilang Pertamina RU III Plaju di Palembang, Sumsel juga memproduksi produk biji plastik Polypropylene. Produk Polytam ini dihasilkan di Unit Polypropylene.
"Per Oktober 2024, Kilang Pertamina Plaju telah memproduksi 41 ribu ton Polypropylene secara kumulatif, dengan rata-rata produksi 4 ribu ton per bulan, dan diproyeksikan mampu memproduksi hingga 49 ton hingga akhir tahun, dari target yang ditetapkan sebesar 42 ton pada awal tahun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)," sebutnya
BACA JUGA:Api Rokok Picu Ledakan, Ayah Selamat, Anak Tewas, TKP di Gudang BBM Wilayah Muara Enim
BACA JUGA:Jaga Kuota Subsidi BBM dengan ‘Membumikan’ Subsidi Tepat
Produk petrokimia dengan merek Polytam ini dihasilkan di unit Polypropylene yang juga sudah menggunakan inovasi robotic untuk proses pengantongannya.
Sementara, sepanjang 2024, hingga Juni, Kilang Pertamina Plaju berhasil menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 123.626,18 ton CO2eq. Jika ditotal dalam lima tahun terakhir sejak 2020 hingga Juni 2024, total emisi yang berhasil ditekan emisi GRK hingga 964.186,38 ton CO2eq melalui program-program penurunan emisi yang telah disampaikan pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) tahun 2023-2024.
Kilang Pertamina Plaju terus memastikan keandalan kilang selama proses operasi, yang diukur dengan indikator seperti Plant Availability Factor (PAF), Energy Intensity Index (EII), dan implementasi Asset Integrity Management System (AIMS).
Hingga triwulan III 2024, dari target di angka 99,46, Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih angka PAF sebesar 99,62, atau 110% dari target. Angka PAF menunjukkan seberapa andal atau siapnya Kilang Pertamina Plaju dalam memenuhi kapasitas operasionalnya.
Jika Kilang Pertamina Plaju memiliki target PAF sebesar 99,46%, artinya manajemen menargetkan agar kilang tersedia dan beroperasi 99,46% dari waktu yang direncanakan selama triwulan III 2024. Namun, dengan mencapai PAF sebesar 99,62%, kilang ini berhasil mencapai ketersediaan operasi lebih tinggi daripada target yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kilang tersebut beroperasi lebih lama atau lebih andal daripada yang diharapkan, mencapai 110% dari target PAF mereka.
Selanjutnya, hingga triwulan III 2024, Kilang Pertamina Plaju berhasil mencapai kinerja efisiensi energi yang sangat baik dengan realisasi Energy Intensity Index (EII) sebesar 150,35, lebih rendah dari ambang batas yang ditetapkan di angka 166,07.
BACA JUGA:Konversi Motor BBM ke Listrik, Upaya Kurangi Emisi Karbon
BACA JUGA:Syarat dan Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli BBM Subsidi Secara Online dan Offline
Capaian ini menunjukkan kilang beroperasi dengan efisiensi energi yang tinggi, hanya menggunakan sekitar 90,53% dari energi yang diharapkan. Dengan demikian, Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berhasil menekan konsumsi energi, yang berkontribusi pada pengurangan biaya operasional, tetapi juga memperkuat komitmennya dalam pengurangan jejak karbon.
Sementara, dalam implementasi Asset Integrity Management System (AIMS), hingga triwulan III 2024, Kilang Pertamina Plaju berhasil melampaui target dengan capaian sebesar 107,5 dari target yang ditetapkan pada angka 100.
Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan kilang dalam memastikan integritas dan keandalan aset di atas ekspektasi, yang penting untuk menjaga keselamatan operasional, meminimalkan risiko gangguan produksi, dan meningkatkan umur teknis fasilitas. Hasil ini mencerminkan komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam menerapkan standar tinggi pada pemeliharaan dan pengelolaan aset demi kelancaran dan keselamatan operasional jangka panjang.
Selanjutnya, Kilang Pertamina Plaju berhasil ‘menghadiahkan’ value creation melalui Continuous Improvement Program (CIP), dimana mampu meningkatkan kualitas produk, layanan perusahaan, menciptakan nilai tambah perusahaan, dan meningkatkan daya saing perusahaan di lingkup global.