MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hebat melanda rumah Wiwin (43), warga Dusun II, Supat Timur, Kecamatan Babat Supat, Sabtu (9/11) sekitar pukul 18:00 WIB.
Kejadian naas ini bermula dari rencana mengganti tabung gas elpiji, yang justru berakhir dengan seluruh rumah hangus terbakar.
Menurut keterangan pihak keluarga, listrik padam di wilayah tersebut memaksa keluarga Wiwin menyalakan lilin di ruang depan sebagai penerangan.
Pada saat bersamaan, Fitri Yani (40), istri Wiwin, sedang bersiap memasak di dapur untuk makan malam.
BACA JUGA:Bawaslu Temukan 15 Laporan Pelanggaran, ASN dan Kepala Desa Diminta Jaga Netralitas di Pilkada OKI
BACA JUGA:Petani Beralih Profesi Menjadi Bandar Narkoba, 96 Paket Sabu Diamankan Polisi
Tragedi bermula ketika Fitri hendak mengganti tabung gas elpiji yang kosong. Tanpa disadari, gas masih tersisa dalam tabung, dan saat regulator dilepas, gas langsung menyembur dan menyebar ke seluruh ruangan.
Dalam hitungan detik, gas yang menyebar cepat itu mencapai ruang depan dan tersulut oleh nyala lilin. Api segera berkobar hebat, melahap seluruh rumah yang sebagian besar berbahan kayu.
Kebakaran berlangsung cepat dan dahsyat. Dalam kurang dari 30 menit, bangunan rumah luluh lantak dilahap si jago merah.
"Api hampir menjalar ke rumah warga lainnya yang berdekatan, tetapi beruntung berhasil dipadamkan dengan peralatan seadanya,” ungkap Heriyanto, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Babat Supat.
BACA JUGA:Gaji dan Pola Kerja Guru PPPK Part-Time, Simak Ketentuan dan Hak-Hak Mereka
Wiwin dan keluarganya masih terkejut dan berduka atas peristiwa ini. Seluruh barang berharga dan harta benda mereka habis dilalap api.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Pj Bupati Muba melalui Dinas Sosial, dengan harapan ada bantuan untuk meringankan beban keluarga korban,” tambah Heriyanto.
Seorang anggota keluarga yang berada di lokasi menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi begitu cepat, membuat keluarga hanya sempat menyelamatkan diri tanpa bisa membawa barang-barang berharga.