8.000 Ekor Ayam Broiler Siap Panen Mati Kepanasan Akibat Listrik Padam, Peternak Merugi Ratusan Juta Rupiah

Rabu 16 Oct 2024 - 21:55 WIB
Reporter : Andika
Editor : Edi Sumeks

“Kalau tiap hari padam, berapa besar biaya yang harus kami keluarkan lagi," jelasnya.   Dalam komunitas ayam boiler di Ogan Ilir, ada sekitar 20 peternak yang tergabung sebagai anggota. Sebagian berlokasi di wilayah ujung Ogan Ilir mencakup Desa Tebedak dan Tanjung Bulan. 

"Dusun kami ini penyumbang daging ayam terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Ada sekitar 1 juta ekor ayam dalam satu siklus 2 bulan yang diproduksi komunitas peternak di wilayah kami," ungkapnya. 

Dia berharap, manajemen PLN bisa mendengarkan keluhan mereka para peternak sehingga bisa menekan kerugian dari dampak padamnya listrik. 

BACA JUGA:Sempat Request Sayur Bayam dengan Istri, Nunung Ditembak Jarak Dekat, Pipi Kiri Tembus Kepala Belakang

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tempat Makan Mie Ayam Enak di Prabumulih, Favorit Anak Muda!

Kepala Desa Tebedak I, Zuhriyadi mengatakan, listrik padam bisa sampai tiga kali dalam seminggu. "Bisa sampai seharian seperti Selasa kemarin. Selain hilangnya sinyal telekomunikasi signal hilang, kesulitan air, dan peternak ayam terdampak," jelasnya. 

Belum lagi jadwal pemadaman listrik yang terkadang tak sesuai sosialisasi dari PLN, juga menjadi keluhan warga. "Misalnya diumumkan pemadaman listrik pukul 09.00, ternyata lebih cepat dari jadwal tersebut. Kemudian waktunya juga lebih lama," ungkap Yadi. 

 

 

AYAM MATI : Total sebanyak 8.000 ekor ayam broiler milik Kutniadi, mati akibat terjadi 2 kali pemadaman listrik di daerah Kecamatan Payaraman dan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, pada 12 Oktober 2024, dan 15 Oktober 2024. FOTO: IST

 

Tag: Ayam Mati, Ayam Broiler,  8.000 ekor, Kepanasan, Listrik padam, Peternak Merugi, PLN,  Pemeliharaan, Jaringan, Ogan Ilir

 

Kategori :