JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangannya terkait angka deflasi yang tengah terjadi di Indonesia.
Dalam konferensi pers di hadapan awak media, Presiden menegaskan pentingnya memahami faktor-faktor penyebab deflasi agar perekonomian tetap stabil dan terkendali.
"Pertama-tama, harus diperiksa secara mendetail, apakah deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga barang karena pasokan yang lancar, distribusi yang baik, transportasi yang tidak terhambat, atau karena adanya penurunan daya beli masyarakat?" ujar Jokowi, usai menghadiri acara Nusantara TNI Fun Run 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (6/10/2024).
Presiden menekankan bahwa baik deflasi maupun inflasi harus dikelola dengan cermat untuk menjaga keseimbangan harga, sehingga tidak merugikan produsen maupun konsumen.
BACA JUGA:Penyesuaian Tarif Tol Terbanggi Besar-Kayuagung, Cek Harga Terbarunya
Menurut Jokowi, stabilitas harga yang adil harus diperhatikan, karena produsen seperti petani, nelayan, UMKM, dan pabrikan juga harus bisa tetap berproduksi.
“Deflasi maupun inflasi, keduanya harus dikendalikan agar harga stabil dan tidak merugikan produsen. Produsen bisa petani, nelayan, UMKM, ataupun pabrik, tetapi di sisi lain konsumen juga harus dijaga agar harga tidak melonjak,” jelas Presiden.
Saat ini, Jokowi memaparkan bahwa tingkat inflasi tahunan (year on year) berada di kisaran 1,8 persen, yang menurutnya masih tergolong baik.
Namun, ia mengingatkan agar angka ini tidak turun terlalu rendah, karena dapat berdampak negatif pada produsen, khususnya petani dan sektor-sektor yang terlibat dalam produksi.
BACA JUGA:Ingin Happy Fun di Ajang Musi Run Seri V 2024, Dea Dhesta, ASN PUPR Palembang Tak Pasang Target
BACA JUGA:Vicee Kolaborasi Sumeks Musi Run 2024, Vitamin C yang Pas dan Aman Dikonsumsi
"Pengendalian keseimbangan sangat dibutuhkan. Saat ini inflasi year on year sekitar 1,8 persen, angka yang baik."
"Namun, jangan sampai terlalu rendah karena itu bisa merugikan produsen, khususnya petani yang sedang berproduksi,” lanjutnya.
Menjaga keseimbangan ini, menurut Presiden, merupakan tantangan tersendiri.