BACA JUGA:Hamas Nilai Serangan Rudal Iran Sebagai Aksi Pembalasan
BACA JUGA:Menengok Kekuatan Senjata Nuklir Rusia, Peringatan dari Putin
Berikut ini sejumlah faktor utama yang menyebabkan ketegangan tersebut:
1. Revolusi Iran 1979
Setelah Revolusi Iran, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini mengadopsi sikap anti-Israel dan mendukung kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Hizbullah yang sering melakukan serangan terhadap Israel.
2. Dukungan Iran terhadap Hamas dan Hizbullah
Iran secara konsisten memberikan dukungan finansial dan militer kepada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, yang keduanya dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel.
3. Program Nuklir Iran
Israel sangat khawatir dengan program nuklir Iran, yang dianggap sebagai ancaman eksistensial.
Israel telah melakukan berbagai upaya, termasuk serangan siber dan operasi militer, untuk menghambat perkembangan program nuklir Iran.
4. Konflik di Suriah
Iran dan Israel sering terlibat dalam bentrokan tidak langsung di Suriah.
Iran mendukung rezim Bashar al-Assad, sementara Israel melakukan serangan udara terhadap posisi Iran dan Hizbullah di Suriah untuk mencegah pengiriman senjata ke Lebanon
5. Serangan dan Balasan
Ketegangan sering kali meningkat akibat serangan dan balasan antara kedua negara.
Misalnya, serangan udara Israel terhadap posisi Iran di Suriah atau Lebanon sering kali diikuti oleh serangan balasan dari Iran atau kelompok-kelompok yang didukungnya.