PALEMBANG - Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang memprediksi periode musim hujan masih berlangsung sepanjang Maret ini. Tak ayal saat bulan puasa Provinsi Sumsel masih akan diguyur hujan. "Potensi cuaca ekstrem dan hujan deras disertai angin kencang masih terjadi," kata Sinta Andayani, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, kemarin (14/3).
Curah hujan mencapai 51.4 mm dan kecepatan angin sekitar 36 km/jam. Cuaca sekarang ini, diakuinya, masih pengaruh Monsun Asia yang masih aktif. Ditambah pola angin konvergensi dan belokan di wilayah Provinsi Sumsel. "Pengaruh inilah memicu pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Provinsi Sumsel," tegasnya.BACA JUGA : Manjakan Warga, Geber Program Pertamina Delivery Service Bersama Grab BACA JUGA : Gerakan Pramuka Menggali Nilai Luhur Ditanya apakah musim kemarau berpotensi mundur? Menurutnya tidak ada kemungkinan muncul musim kemarau. Bahkan musim kemarau melanda wilayah Provinsi Sumsel diprediksi mulai Mei. Namun demikian, lanjutnya, masih ada potensi hujan di bulan Ramadan. "Kita memasuki musim peralihan atau pancaroba," ungkapnya. Masyarakat terus diimbau siaga hujan deras yang masih terus terjadi. Lantaran bencana banjir, longsor serta angin kencang mengintai saat ini. Kabid Penangganan Darurat BPBD Provinsi Sumsel, Ansori, mengatakan pihaknya siaga bencana. Tim beranggotakan Dinsos, BPBD, Dinkes, Balai Prasarana Pemukiman, PUPR. Terus siaga dan turun bila terjadi bencana. Kabupaten Lahat dan Muara Enim masih berstatus siaga bencana. "Siaga bencana dua kabupaten ini ditetapkan 14 hari ke depan," pungkasnya. (yud/fad)
Kategori :