Belida Musi Lestari, Kilang Pertamina Plaju Dukung Kawasan Perikanan Terintegrasi di Sungai Gerong Banyuasin

Jumat 04 Oct 2024 - 21:16 WIB
Reporter : emha
Editor : Martha

Seperti pelet maggot menggunakan media limbah tempe produksi para pembuat tempe di Plaju Ulu.

Ada lagi, tumbuhan azolla, cacing sutera dan kutu air.

Maggot dikenal sebagai sumber protein tinggi yang dapat menekan penggunaan pelet pabrikan hingga 30 persen.

BACA JUGA:Pertamina Rayakan HAN 2024 di Kampung Literasi 26 Ilir

Dengan begitu, pembudidaya dapat efisiensi biaya pakan secara signifikan.

Budidaya ikan lokal di kawasan perikanan terintegrasi Desa Sungai Gerong mendapat support penuh dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Belida Musi Lestari.

“Kilang Pertamina Plaju terpanggil untuk hadir sebagai solusi perikanan di Kabupaten Banyuasin.” Kata Area Manager Communication, Relations & CSR RU III, Siti Rachmi Indahsari.

Apalagi, Kilang Sungai Gerong yang dibangun pada 1926 itu masuk dalam wilayah Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.

BACA JUGA:Tanam 55 Spesies Pohon Langka, Pemprov Sumsel-Kilang Pertamina Plaju Bangun Taman Rawa

BACA JUGA:Sinergi Pengelolaan Lingkungan & Keanekaragaman Hayati, Pusri Benchmark Ke Kilang Pertamina Plaju

Pertamina memiliki visi keberlanjutan jangka panjang. Tidak hanya fokus pada bisnis oriented, tapi juga merangkul komunitas lokal untuk sama-sama maju.

“Dengan demikian, secara jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pembudidaya ikan lokal, sekaligus mendukung budidaya yang lebih berkelanjutan," kata Rachmi.

Melalui program TJSL Belida Musi Lestari, Kilang Pertamina Plaju fokus pada isu biodiversitas (keanekaragaman hayati) perikanan khas Sumsel.

Seperti ikan Belida (Chitala Lopis & Notopterus notopterus) yang kini terancam punah.

BACA JUGA:Pertamina EP Berhasil Tambahkan Produksi

BACA JUGA:Dinas Perdagangan Surati Pertamina

Kategori :