Sumsel Jangan Jadi Primadona Karhutla, Paling Riskan Terbakar dari 6 Provinsi Prioritas

Selasa 01 Oct 2024 - 21:30 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Sumsel, jadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebab dari 6 provinsi prioritas, Sumsel yang paling riskan terbakar. 

“Sumsel jangan jadi primadona karhutla. Nama yang sudah baik, harusnya bisa lebih baik lagi dengan penanganan karhutla, sehingga bisa diturunkan,” cetus Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto SSos MM, saat berkunjung ke Kabupaten Muara Enim, Selasa (1/10/2024).

Mantan Pangdam V/Brawijaya itu datang ke Desa Putak, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, karena masih terjadi karhutla Minggu (29/9/2024), meski sudah turun hujan. Selain ke Muara Enim, Jenderal TNI Bintang 3 itu juga ke Kabupaten Muba yang tertinggi luasan karhutlanya.

Kata Suharyanto, karena Sumsel selalu terbanyak yang terbakar sehingga bantuan yang diberikan pun termasuk yang terbanyak. “Tapi ini tolong dirubah, manfaatkan waktu yang ada. Hal-hal yang bersifat kekurangan, tolong dilengkapi,” pintanya.

Karena karhutla ini, ditegaskannya bisa diprediksi belajar dari pengalaman sebelumnya. Sehingga bisa diantisipasi sebelum terjadi, bantuan pun juga bisa diberikan di awal. Untuk daerah yang kesulitan air, bisa dibuatkan embung.

BACA JUGA:BNPB Serahkan 686 Peralatan Pemadaman untuk Penanganan Karhutla di Muba, Ini Kata Deputi BNPB!

BACA JUGA:Kepala BNPB Ingatkan Sumsel: Jangan Jadikan Karhutla sebagai Primadona!

Kalaupun memang daerahnya kering, lajut Suharyanto, bisa dibuatkan sumur bor. "Untuk mengatasinya, BNPB membantu peralatan, ada 16 item yang diberikan (kepada Muara Enim) untuk membantu penanganan karhutla,” terangnya. 

Salah satunya adalah flexibel tank. Karena kendalanya adalah ketersediaan air, sehingga dirinya meminta agar perlengkapan ini digunakan sebaik mungkin. "Kalau memang habis seperti APD (alat pelindung diri) misalnya, tidak apa-apa ajukan lagi. Nanti dibantu lagi,” imbaunya.

BNPB memetakan keenam provinsi yang mendapat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berskala prioritas meliputi Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Dari 6 provinsi yang mendapat pioritas karhutla, disebutnya provinsi Sumsel yang paling riskan terbakar. Lima provinsi lainnya, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

”Muara Enim dan Musi Banyuasin di Sumsel, paling banyak kasus (karhutla). Namun tahun ini tidak sebanyak tahun lalu,” ucap Suharyanto, didampingi Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, dan Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan.

BACA JUGA:Karhutla Masih Terjadi Meski Turun Hujan, Waspada Bencana Lain

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Tinjau Posko Kesiapsiagaan Bencana Pasca Karhutlah di Muba, Beri Penegasan Ini!

Lanjut dia, Provinsi Sumsel tahun 2024 ini mendapatkan bantuan sebesar Rp161 miliar dari BNPB. "Untuk itu saya menginstruksikan Pemkab Muara Enim segera mengajukan bantuan pembangunan embung air kepada BNPB,” imbuh Suharyanto, lulusan Akademi Militer 1989.

Kategori :