Kemudian ada Bank Sampah Laudatusi, lokasinya di Gereja Desa Tegal Rejo, Kecamatan Belitang.
Ketiga Bank Sampah Alam Hijau, di Veteran, Kelurahan Tebat Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Terakhir Bank Sampah Bekasam, di Kantor DLH OKU Timur, Komplek Perkantoran Pemkab OKU Timur, Martapura.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Kejari dan Bawaslu OKU Timur Jalin Kerjasama Hukum
BACA JUGA:Dua Periode di DPRD Sumsel, Rita Suryani Fokus pada Pembangunan dan Kesejahteraan
Cicilia sendiri pernah menerima penghargaan Kalpataru, pada awal Agustus 2024 lalu. Yakni dalam kategori Pengabdi Lingkungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Dimana penghargaan itu diserahkan lansung oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi.
Penghargaan itu atas apresiasi sebagai penggiat atau aktivis lingkungan. Kalpataru adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok, atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Tidak hanya itu Bank Sampah Dagadu binaan DLH OKU Timur, yang ia kelola juga mendapatkan juara pertama di ajang inovasi daerah, kategori masyarakat.
Ajang Inovasi Daerah Krasibu diadakan Bappeda dan Litbang OKU Timur tahun 2024.
Cicilia juga mendapat penghargaan dari Keuskupan Agung Palembang, Komisi PSE sebagai salah satu penggiat lingkungan.
BACA JUGA:Fokus Budidaya Ikan Nila, Cegah Stunting
BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Pjs Bupati OKU Timur, Prof Edwar Jalani Serangkaian Kegiatan
"Bank sampah ini konsepnya 3R
(Reduce, Reuse, Recycle)," katanya.
Reduce artinya mengurangi sampah seperti bawa kantong belanja sendiri, bawa thumbler, bawa bekal dari rumah.