JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Lion Group kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan meluncurkan inovasi terbaru, yaitu penggunaan seat cover berbahan kulit sapi asli sebagai bagian dari interior kursi pesawat mereka.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan fokus pada aspek ramah lingkungan, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Lion Group terus berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang tanpa mengabaikan dampak lingkungan.
Penggunaan seat cover kulit sapi asli dari Garut dipilih sebagai solusi berkelanjutan.
BACA JUGA:Lion Group Perkuat Komitmen Ramah Lingkungan dengan Optimalisasi Simulator Pilot
BACA JUGA:Lion Group Perluas Jaringan Penerbangan, Buka Akses Baru di Seluruh Indonesia
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta mendukung penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan dan tahan lama.
Melalui kerja sama dengan Batam Aero Technic, Lion Group membuka peluang bagi pengrajin kulit lokal di Garut, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM), untuk terlibat dalam produksi komponen interior pesawat.
Sejak 2023, material kulit dipasok oleh Garut Makmur Perkasa, produsen kulit ternama dari Garut, dan dipasang secara bertahap di fasilitas perawatan pesawat Batam Aero Technic.
Langkah ini tidak hanya menguatkan penggunaan produk lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasokan industri penerbangan Lion Group, sambil mendukung perekonomian daerah.
BACA JUGA:Lion Boga Buka Peluang Karier di Industri Penerbangan: Kesempatan Menarik bagi Ahli Kuliner
BACA JUGA:Kelola Ratusan Hektar Lahan dengan Zoomlion
Penggunaan kulit sapi asli dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kulit sintetis.
Proses pembuatan kulit sintetis sering kali melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya serta plastik berbasis minyak bumi yang berdampak buruk pada lingkungan.
Sebaliknya, kulit sapi asli merupakan produk alami yang berasal dari peternakan lokal, sehingga lebih berkelanjutan dan tidak menghasilkan limbah kimia yang merusak.