https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Solusi Energi Berkelanjutan: Memanfaatkan Limbah Minyak Sawit

Temukan bagaimana limbah minyak sawit mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Foto: nanda/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Banyak yang bisa dimanfaatkan untuk dikelola menjadi energi baru terbarukan (EBT), salah satunya limbah cair yang dihasilkan dari pengelolaan kelapa sawit.

Setelah mengunjungi PLTS 2 MW Jakabaring, PT PLN UID S2JB mengajak insan media mengunjungi Pembangkit Listrik Biogas Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) Selapan Jaya, PT Sampoerna Agro Tbk.

Manajer Komunikasi & TJSL PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UID S2JB), Iwan Arissetyadhi mengatakan pihaknya mengajak insan media mengunjungi salah satu pembangkit listrik biogas yang dikelola oleh PKS Selapan Jaya PT Sampoerna Agro Tbk, agar mengetahui proses pengelolaan limbah cair menjadi energi baru dan terbarukan (EBT).

"Jadi salah satu penghasil EBT ini yakni dengan memanfaatkan limbah cair dari pengelolaan kelapa sawit," kata iwan.

BACA JUGA:Prabumulih Darurat Pencurian Utilitas PLN, Seminggu Dua Trafo PLN Digasak Pencuri, Aksi Terakhir 6 Perampok

BACA JUGA:Pencurian Trafo PLN di Prabumulih, Dua Warga Disandera dan Ditodong Pistol

Ia mengatakan, jika listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Biogas ini nantinya akan di beli PLN dan dibaurkan untuk selanjutnya didistribusikan ke masyarakat.

"Dengan adanya bauran ini, maka harapan kita kedepan bisa mengurangi produksi listrik dari pembangkit berbahan fosil," ucapnya.

Lanjut Iwan, disumsel sudah ada beberapa pembangkit listrik EBT yang bisa membantu suplay listrik untuk bauran energi yakni PLTMH Komering Lahat : 2 x 0,7 MW, PLTMH Muara Dua: 2 x 850 MW, PLTMH Kota Agung: 3 x 3,3 MW dan PLTMH Endikat: 3 x 2.670 MW

Lalu ada PLTMH Alhanan Muaradua: 2 x 0,11 MW, PLTBg Selapan Jaya: 2 MW, PLTBg Mutiara Bunda : 2 MW.

"Itu merupakan Daftar pembangkit swasta/Independence Power Producer dan Excess Power dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Provinsi Sumatera Selatan," ujarnya.

Sementara itu, New Energi Manager Operasional Pembangkit Listrik Biogas PKS Selapan Jaya PT Sampoerna Agro Tbk, Beni Sejabat menjelaskan jika limbah cair yang dihasilkan dari pengelolaan kelapa sawit dimanfaatkan sebagai media untuk menghasilkan gas. Kemudian gas tersebut diolah dan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

Beni mengatakan jika Pembangkit Biogas ini beroprasi pada bulan November 2015, sudah 9 tahun. "Nilai investasinya membutuhkan sekitar Rp 50 Miliar," ujarnya.

BACA JUGA:PLN dan SEG Sinergi Capai Target Bauran Energi Mengurangi Dampak Lingkungan dari Pembangkit Fosil

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan