https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Solusi Energi Berkelanjutan: Memanfaatkan Limbah Minyak Sawit

Temukan bagaimana limbah minyak sawit mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Foto: nanda/sumateraekspres.id--

BACA JUGA:Sinergi Media dan PLN UID S2JB: Memperkenalkan Energi Baru Terbarukan Melalui Media Gathering 2024

Kemudian Dari 400-500 ton limbah cair itu bisa menghasilkan 12-15 ribu kwh per harinya, sehingga dalam satu bulan jika limbah cair yang dihasilkan stabil maka bisa menghasilkan listrik rata rata 300-400 ribu kwh per bulan, fluktuatif.

"Dulu kami sempat menjual listrik ke PLN Rp1050 per kwh, tapi setelah ada penyesuaian, kini jadi 715 per kwh. Dan kalau dinominalkan per bulan bisa Sekitar Rp 200 jutaan," jelasnya.

Untuk hasil produksi terendah itu biasanya pada rentan bulan Januari sampai agustus, karena beberapa faktor seperti hasil panen yang menurun, dan ada beberapa peremajaan pohon sawit.

"Kita pernah paling rendah memproduksi listrik cuma 50 ribu kwh per bulan, dan pernah juga mengalami lonjakan produksi terbesar sampai 900 ribu kwh per bulan, jadi memang fluktuatif berdasarkan jumlah limbah cair yang dihasilkan," jelasnya.

Lebih jelas, Beni membeberkan alur pengelolaan limbah cair menjadi gas dan listrik yang dikelola pembangkit Biogas PKS Selapan Jaya PT Sampoerna Agro Tbk.

Beni menjelaskan Palm oil mill, atau limbah cair kelapa sawit nantinya akan masuk ke Fat Pit penampungan, lalu cooling pond atau kolam pendingin.

Selanjutnya masuk ke pome pump, dan conditioning tank, baru masuk ke reaktor biodegester, nah didalm reaktor biodegester inilah terjadi permentasi oleh bakteri. "Bakteri ini tidak membutuhkan udara, Itulah sebabnya reaktor biodigester ini harus di tutup rapat," pungkasnya.

Kemudian Bakteri tersebut akan menghasilkan biogas, yang komposisinya meliputi gas metan sebanyak 55 -65 persen, Karbon dioksida 35 persen, dan H2s 3-4 ribu ppm.

Lalu Gas tadi masuk ke station burner, masuk ke boiler digunakan sebagai bahan bakar boiler , dialirkan kestation flare, dan ada juga masukkan ke engine untuk menghasilkan listrik.

BACA JUGA:PLN UPDL Palembang Selenggarakan TJSL Upgrading Guru SMK untuk Adaptasi Industri Modern 2024, Seperti Apa?

BACA JUGA:Kembangkan Panas Bumi, PLN IP Gandeng Inpex Geothermal

"Sebelum masuk engine di proses  di station cleaner utk mengurangi gas h2s jadi 0 -100 ppm krn kalu tidak, gas H2s tadi bisa merusak engine dan cepat berkarat," jelasnya

"Nah setelah Masuk engine baru bisa menghasilkan listrik dan didistribusikan ke PLN," turupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan