SUMATERAEKSPRES.ID-Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkapkan, sebanyak 60-70 ribu pasangan di Indonesia setiap tahunnya belum bisa memiliki keturunan, tapi hanya 12 ribu pasangan yang bisa dilayani untuk program bayi tabung.
"Yang bisa dilayani baru sekitar 12 ribu. Jadi kasihan nih pasangan-pasangan muda nunggu anaknya," kata Budi di RSAB Harapan Kita melansir RRI.
RSAB Harapan Kita hanya bisa melayani sekitar 300 pasien per tahun.
Budi pun berharap pihak RSAB Harapan Kita untuk meningkatkan pelayanan, serta capaian program bayi tabung.
"Di sini 300, 400 pasien, paling tinggi RSCM 500 pasien. Saya minta dinaikin dong, supaya orang tua-orang tua ini cepet punya anak," tukas Budi.
BACA JUGA:Ini Tahapan Program Bayi Tabung Seperti yang dilakukan Zaskia Sungkar dan Irwansyah
BACA JUGA:Ingin Tambah Momongan, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Kembali Jalankan Program Bayi Tabung
Budi mengatakan, angka kesuksesan rata-rata program bayi tabung di RSAB Harapan Kita adalah 58 persen.
Menurut dia, alat-alat kesehatan termasuk fasilitas pendukung lainnya juga telah dilengkapi dan terus ditingkatkan di RSAB Harapan Kita.
"Itu terbukti dari pengalaman seorang pasien uang yang tadi saya temui. Ada ibu-ibu berobat ke Harapan Kita enggak punya anak lima tahun, sekali program dapat tiga anak kembar," papar Budi.
RSAB Harapan Kita Jakarta adalah RS pertama yang melakukan program bayi tabung, pada tahun 1987.
Program ini berhasil dan melahirkan bayi tabung pertama di Indonesia pada 1988, yakni Nugroho Karyanto.
Nah, untuk meningkatkan layanan dan capaian target program bayi tabung, RSAB Harapan Kita terus memperbaiki diri.
BACA JUGA:Proses Bayi Tabung di RS Siloam Sriwijaya Pakai Teknologi Terbaru