Tunggu Hasil Pemeriksaan Labforensik, Soal Ulat di Ompreng Program MBG Empat Lawang

AMBIL SAMPEL: Petugas Satreskrim Polres Empat Lawang, mengambil sampel dari penyedia makanan program MBG ke SDN 7 Tebing Tinggi, untuk diperiksakan ke Labforensik Polda Sumsel. FOTO: IST--
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Empat Lawang, resmi dihentikan sementara, Rabu (19/2). Buntut 8 siswa SD Negeri 7 Tebing Tinggi, mengalami diduga keracunan makanan setelah ada ulat di ompreng staintless program MBG, Selasa (18/2).
"Kami tengah menyelidiki dugaan adanya ulat dalam makanan yang diberikan kepada siswa SD Negeri 7 Tebing Tinggi," kata Kapolres Empat Lawang AKBP Abdul Aziz Septiadi SIK MH, kemarin.
BACA JUGA:Sampel Makanan Dibawa ke Bidlabfor Polda Sumsel, Keracunan Akibat Makanan MBG Di Empat Lawang
BACA JUGA:Disdikbud Empat Lawang Sayangkan Insiden Keracunan Makanan MBG di SD Negeri 7 Tebing Tinggi
Aziz menegaskan bahwa evaluasi terhadap pihak ketiga penyedia makanan harus dilakukan. "Saya mendukung penuh program MBG ini.
Namun dengan adanya korban ini, kami perlu memastikan bahwa makanan yang disalurkan benar-benar aman dikonsumsi,” tegasnya.
Saat ini, pihaknya telah memanggil beberapa saksi dan pihak penyedia makanan ke SDN 7 Tebing Tinggi untuk dimintai keterangan. Sampel makanan juga telah dikirim ke Bidlabforensik Polda Sumsel guna diuji kelayakannya.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kejadian ini," jelas Aziz. Program MBG di Empat Lawang sendiri baru berjalan selama dua hari, dimulai dari Kecamatan Tebingtinggi.
Sebanyak 3.092 porsi makanan telah didistribusikan setiap harinya ke berbagai jenjang pendidikan. TK Aulia 2, SD Negeri 7, SD Negeri 8, SD Negeri 5, SMP Negeri 1, MAN 1 dan SMA 1 Tebing Tinggi. "Kami akan menunggu hasil pemeriksaan (labforensik), sebelum mengambil langkah selanjutnya," terang Aziz.
Terpisah, Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi SIK MH, mengatakan sampel makanan dari Empat Lawang telah dibawa ke labforensik Polda Sumsel, uuntuk diperiksa secara ilmiah. Penyedia program makanan pada sekolah itu juga tengah dimintai klarifikasinya.
”Kami juga lakukan pendalaman-pendalaman klarifikasi terhadap pihak-pihak yang menyediakan kenapa bisa menimbulkan dampak seperti itu,” singkatnya, di sela acara di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Rabu (19/2).
Informasinya, MBG di Kabupaten Empat Lawang ini ditangani oleh Yayasan Vieki Indira Sriwijaya. Terpantau di lokasi dapur MBG Empat Lawang, tidak ada aktivitas pada Rabu pagi (19/2). Kondisinya tertutup. Namun banyak sepeda motor yang terparkir di teras depan.
Kepala SDN 7 Tebing Tinggi, Wisnatul, saat dikonfirmasi menjelaskan para siswa semuanya sudah pulang ke rumahnya masing-masing. "Alhamdulilah semua siswa sehat semua. Belum masuk sekolah untuk hari ini (Rabu, 19/2),” singkatnya.
Kepala Puskesmas Tebing Tinggi, Raviko Karama, menjelaskan 8 siswa yang dibawa ke Puskesmas Tebing Tinggi pada Selasa (18/2), dengan keluhan sakit perut. “Setelah diperiksa intensif di ruang UGD, 7 siswa malamnya sudah diperbolehkan pulang. Satu siswa masih dilakukan observasi,” jelasnya.