Pada titik inilah, makna politik menjadi terdistorsi. Meningkatnya jumlah petinggi partai politik atau pejabat politik yang terlibat atau tertangkap korupsi menunjukkan bahwa kepentingan rakyat semakin tidak terwakili.
"Kita semua perlu melakukan evaluasi dan introspeksi agar dapat mengembalikan tujuan dan hakikat politik untuk kebaikan dan kepentingan rakyat banyak," katanya.
Ia berharap pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan akuntabel, serta bebas dari kepentingan-kepentingan kelompok yang tidak berpihak kepada masyarakat banyak, dapat terwujud.
Pemerintah yang terbentuk harus mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan masyarakat luas, tanpa tendensi kepentingan kelompok tertentu.
"Pemerintah yang lahir karena proses politik, maka politik pemerintahan menjadi hal yang tidak terpisahkan. Pada akhirnya, harapan kita semua adalah agar politisi diisi oleh orang-orang baik yang konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," tutupnya.