Haji 2024 Sukses, Alumni PMII Nilai Pansus Haji Berlebihan dan Dipolitisasi

Sabtu 03 Aug 2024 - 10:06 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Rendi

JAKARTA - SUMATERAEKSPRES.ID - Koordinator Nasional Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Hadi M. Musa Said menganggap penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M berjalan sukses. Karenanya Musa Said menilai pembentukan Pansus Haji berlebihan dan sarat polititasi.

"Saya melihat haji 2024 berjalan sukses. Makanya saya heran kenapa ada Pansus Haji. Ini tentu berlebihan dan pasti sarat politisasi," tegas Ade, sapaan akrab, Musa Said di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Ada dua alasan, kata Ade, kenapa pansus dinilai sarat politisasi. Pertama, Pansus Haji sudah digulirkan bahkan sejak sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Artinya, operasional haji masih berjalan, tapi ide ini sudah digulirkan.

"Kuat aromanya Pansus Haji ini memang benar ada motif lain. Bagaimana mungkin berdalih evaluasi, sementara hajinya masih berjalan," ujar Ade Musa Said.

"Pansus Haji ini terlihat sekali sangat buru-buru. Belum juga pelaksanaan ibadah haji selesai, sudah digulirkan. Artinya, ada yang memaksakan supaya segera digulirkan dan dibentuk Pansus Haji, ada apa? Memang ini menjadi hak konstitusi DPR RI, tapi tentu ada proses yang wajar yang harus dijalankan, apalagi ini menjelang akhir periode, serta menjelang pembentukan pemerintahan baru," sambungnya.

BACA JUGA:Musim Haji Kelar, Kemenag Catat Total Ada 461 Jemaah Wafat

BACA JUGA:Operasional Haji 1445 H Berakhir, 45 Jemaah Indonesia Masih Dirawat di Arab Saudi, Ini Daftar Namanya

Ade Musa Said mengingatkan anggota DPR jangan sampai dimanfaatkan segelintir kepentingan orang yang ingjn memenuhi hasrat politiknya dengan mempolitisasi haji. 

"Saya sih meyakini bahwa anggota Timwas DPR yang lain sudah bisa memahami dan merasakan ada aroma kepentingan personal yang melatarbelakangi usulan Pansus Haji ini. Apalagi sekarang menjelang terbentuknya pemerintahan baru tentu nuansa politiknya jauh lebih kental ketimbang objektivitasnya dalam penilaian pelaksanaan haji tahun 2024," papar Ade Musa Said, yang juga jemaah haji tahun ini.

Musa Said setuju perlunya evaluasi penyelenggaraan haji. Namun, hal itu harus dilakukan secara objektif dan proporsional. "Jadi, bukan karena ketidaksukaan seseorang atau ada kepentingan sekelompok orang lalu mengatasnamakan rakyat," sebutnya.

Alasan kedua politisasi ini adalah haji 2024 berjalan sukses. Menurut Musa Said, pelaksanaan haji 2024 berjalan baik dan maksimal. Ada banyak indikator, antara lain pelayanan yang cepat dan terukur, baik pada aspek akomodasi, katering, maupun transportasi. Hal ini berbuah pada kepuasan jemaah haji. 

"Saya melihat banyak sekali testimoni yang diungkapkan para jemaah haji se Indonesia, kepuasan dalam banyak pelayanan, penginapan hotel, katering, pelayanan bus salawat yang mengantar jemput jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, full 24 jam," ujarnya.

BACA JUGA:10 Pelawak Legendaris Indonesia yang Mengocok Perut Penonton: Dari Haji Bolot hingga Kadir

BACA JUGA: Postingan Terakhir ‘Pamit Ya Rasulullah’, Rencana dr Bella Pulang Haji Ingin Ambil Spesialis Penyakit Dalam

Haji 2024, kata Musa Said, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Padahal, kuota tahun ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah. "Lha, saya kan jemaah haji reguler juga tahun ini. Merasakan langsung layanan dan pelayanan yang diberikan kepada jemaah. Para petugas haji juga luar biasa melayani para jemaah, cepat, responsif, dedikatif, dan profesional," sebut Musa Said.

Kategori :