"Api sudah berhasil dipadamkan," kata Koordinator Dalops BPBD OKU Gunalfi, Kamis (25/7). Langkah upaya yang dilakukan, sebutnya, melaksanakan groundcek dan pemadaman serta pendinginan terhadap wilayah yang mengalami karhutlah.
Disebut Gunalfi, di tingkat kecamatan juga gencar dilakukan pembahasan untuk antisipasi dan juga penanganan saat terjadi karhutlah. Termasuk dengan melibatkan unsur perusahaan yang ada baik pertambangan dan perkebunan. Juga dengan melakukan patroli groundcek, baik dari unsur Kodim 0403 OKU dan Polres OKU.
Kebakaran juga terpantau setidaknya ada 5 titik pada hari sebelumnya, tepatnya Rabu (24/7). Seperti terjadi pada semak belukar dengan luas 0,5 hektar milik PT KAI yang terpantau aplikasi di perbatasan Desa Belimbing Kecamatan Peninjauan. Kondisi api juga sudah dipadamkan.
BACA JUGA: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Pimpin Apel-Simulasi Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2024
Lainnya pada hari yang sama Rabu (24/7) juga dilaporkan terpantau sebagai titik hotspot lahan ilalang berukuran sekitar 1 hektar terbakar dengan terpantau di lokasi wilayah Desa Umpam Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU.
Masih diwilayah Kecamatan Lengkiti Desa Pajar Bulan yang masuk wilayah OMIBA juga padang ilalang terbakar dengan luasan sekitar 1 hektar. Titik lain padang ilalang yang berlokasi di Desa Pagar Dewa Kecamatan Lengkiti terpantau hot spot dengan luas sekitar 1 hektar.
Juga di Desa Lubuk Leban Kecamatan Sosoh Buay Rayap yang terpantau satelit terbakar hutan semak belukar dengan luas sekitar 1 hektar. Lokasi tersebut dilaporkan masuk kawasan OMIBA, Desa Lubuk Leban, Kecamatan SBR. Api yang sudah padam tidak diketahui asalnya. (bis/uni)