Perubahan Warna Kuku Bisa Jadi Pertanda Kanker, Ini Penjelasan Menurut Ahli

Kamis 18 Jul 2024 - 17:30 WIB
Reporter : Heru
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah penelitian oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat menunjukkan bahwa perubahan warna alami pada kuku dapat menjadi tanda risiko kanker.

Penelitian ini mengungkap bahwa munculnya onychopapilloma, yang ditandai dengan garis putih atau merah di sepanjang kuku dan penebalan kuku, dapat menjadi tanda sindrom predisposisi tumor BAP1.

Dilansir dari Medical Daily, sindrom predisposisi tumor BAP1 adalah kelainan bawaan langka yang berhubungan dengan peningkatan risiko tumor pada kulit, mata, ginjal, dan mesothelium yang melapisi dada dan perut.

"Temuan ini jarang terlihat dalam populasi umum, dan perubahan kuku yang menunjukkan onychopapilloma pada beberapa kuku seharusnya memicu pertimbangan diagnosis sindrom predisposisi tumor BAP1," kata Dr. Edward Cowen, salah satu penulis penelitian.

BACA JUGA:Ternyata Dari Kuku Bisa Mendeteksi Suatu Penyakit, Simak Disini Penjelasannya

BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Tidak Boleh Potong Rambut dan Potong Kuku Bagi yang Ingin Berqurban

Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan pemeriksaan kuku pada pasien dengan riwayat melanoma atau potensi keganasan yang terkait dengan BAP1.

Penelitian ini dipublikasikan di JAMA Network setelah tim mengevaluasi kelainan kuku pada 47 orang yang terdaftar di Pusat Klinis Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat untuk skrining varian BAP1. Peserta penelitian ini berasal dari 35 keluarga.

Saat ditanya tentang kesehatan kuku dalam penilaian genetik dasar, satu pasien melaporkan perubahan halus pada kukunya.

"Hal ini mendorong kami untuk mengevaluasi perubahan kuku peserta lain secara sistematis dan menemukan temuan baru ini," kata Alexandra Lebensohn, salah satu penulis riset dari Institut Kanker Nasional Amerika Serikat.

BACA JUGA:8 Tips Merawat Kuku di Rumah Tanpa ke Salon

BACA JUGA:Kamu Sering Pakai Kutek? Ini 7 Tips Merawat Kuku Tetap Sehat

Para peneliti kemudian memastikan dugaan onychopapilloma pada peserta dengan melakukan biopsi. 

Onychopapilloma biasanya hanya mempengaruhi satu kuku, namun pada penelitian ini, kondisi tersebut terjadi pada banyak kuku lebih dari 88 persen peserta dengan sindrom predisposisi tumor BAP1 yang berusia 30 tahun ke atas. 

Kategori :