Kenali Kanker Nasofaring: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penyakit Mematikan Ini Sejak Dini

dr.Eriza, Sp.T.H.T.B.K.L,Subsp.Onk, (K) FICS, Dokter spesialis THT-KL subspesialis Onkologi KSM THT-KL RSMH ingatkan agar jangan abaikan gejala awal kanker nasofaring! Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa. Foto: dila/sumateraekspres.id--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kanker Nasofaring (KNF) adalah jenis kanker ganas yang tumbuh di bagian belakang hidung dan tenggorokan (nasofaring).
Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik pada tahap awal, sehingga banyak pasien baru terdiagnosis saat sudah berada di stadium lanjut.
Akibatnya, peluang kesembuhan pun menurun.
dr.Eriza, Sp.T.H.T.B.K.L,Subsp.Onk, (K) FICS, Dokter spesialis THT-KL subspesialis Onkologi KSM THT-KL RSMH mengatakan, KNF dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering ditemukan pada usia 40–50 tahun dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dengan risiko 2–5 kali lipat lebih tinggi.
Secara global, pada tahun 2020 tercatat 133.354 kasus baru dengan 80.008 kematian akibat KNF. "Di Indonesia, penyakit ini menjadi kanker kepala dan leher yang paling banyak ditemukan, dengan prevalensi 6,2 per 100.000 penduduk dan sekitar 13.000 kasus baru setiap tahunnya," katanya.
BACA JUGA:Banyak Pasien Kanker Berobat saat Parah, Kurang Kesadaran dengan Gejala Awal
BACA JUGA:Target Tiap Kelurahan Punya Kampung IVA, Bisa Periksa Kanker Serviks Gratis
Faktor risiko utama KNF meliputi:
- Infeksi virus Epstein-Barr (EBV)
- Paparan asap rokok dan konsumsi alkohol berlebihan
- Makanan yang mengandung nitrosamin seperti ikan asin, daging olahan, dan makanan yang diawetkan dengan garam tinggi
- Faktor genetik yang meningkatkan kerentanan terhadap kanker
Gejala awal KNF sering kali tidak khas dan sering diabaikan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Gejala pada hidung: mimisan, hidung tersumbat, ingus kental, dan gangguan penciuman