SUMATERAEKSPRES.ID – Wartawan koran ini, Ibnu Holdun, pada Selasa hingga Kamis (9-11) Juli 2024, mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam gathering yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, salah satunya ke maqom Mbah Maridjan.
Kebetulan yang dikunjungi adalah Jawa Tengah, tepatnya gunung Merapi.
Gunung yang terkesan sombong, congkak dan angker ini sendiri memiliki banyak cerita.
Tidak hanya kesan eksotik yang terlihat dari pandangan mata.
Namun kesan misteri serta banyaknya mitos yang berkembang membuat banyak warga ingin berkunjung langsung kesana.
BACA JUGA:Hati-Hati! 4 Gejala Ini Bisa Jadi Awal Penyakit Stroke, Apa Saja? Simak Di Sini Jawabannya
Seperti halnya salah satu cerita mengenai mbah Mardjan yang terkenal itu.
Pada dasarnya mbah Martidjan adalah manusia biasa. Akan tetapi, karena keberaniannya dia bak seorang pahlawan dimata Masyarakat Jawa Tengah, khususnya Masyarakat yang tinggal dilereng pegunung Merapi.
Mengulas mbah Maridjan, beliau merupakan penjaga Gunung Merapi dan pelayan spiritual. Lahir pada 5 Februari 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Mbah Maridjan, yang juga dikenal sebagai Mas Penewu Surakso Hargo, memegang amanah sebagai juru kunci Gunung Merapi yang diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX.
Setiap kali Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando darinya untuk mengungsi.
BACA JUGA:Rahasia Efektif Meningkatkan Massa Otot: Simak Langkah-Langkah Penting yang Perlu Kamu Ketahui
BACA JUGA:Kenikmatan Tahu Susu: Kudapan Lembut yang Populer di Kalangan Wisatawan, Cobain Deh!
Pada tahun 2010, saat letusan Gunung Merapi, Mbah Maridjan menolak untuk dievakuasi.