JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap usaha pasti menghadapi tantangan, seperti yang dialami Neneng Kurniasih, penjual kue dan baju di Rindam, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Usahanya hampir kolaps akibat pandemi Covid-19.
Neneng memulai usahanya dengan berjualan kue kering sejak 2012. Keuntungan yang terkumpul kemudian diputar untuk berjualan baju secara kredit.
"Saya mulai usaha kue kering pada 2012 dengan sistem pre-order. Dari situ, modalnya saya gunakan untuk berjualan baju secara kredit. Namun, pandemi membuat usaha saya terhenti," ujar Neneng.
Setelah tidak berjualan selama pandemi dan kesulitan modal, Neneng diperkenalkan dengan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT PNM oleh seorang teman. Program ini menyediakan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera yang menjalankan UMKM sejak 2015.
BACA JUGA:Syarat Mudah, Bunga Rendah: Dapatkan Modal Usaha hingga Rp500 Juta dengan KUR Kecil BRI
"Saya meminjam modal dari PNM Mekaar sekitar tahun 2021-2022 sebesar Rp6 juta. Modal tersebut saya gunakan untuk menjual baju karena persaingan di bidang makanan cukup ketat. Setelah usaha baju membuahkan hasil, saya kembali memanfaatkan pinjaman untuk berjualan kue kering lagi," jelas Neneng.
Melalui usahanya bernama ‘Nastar Jadoel Emak Nye Ociit’, Neneng menerima banyak pesanan kue kering seperti nastar, sagu keju, putih salju, dan biji ketapang dengan harga bervariasi antara Rp40 ribu hingga Rp60 ribu per toples.
Selain itu, dia juga menjual peyek kemasan 5 liter seharga Rp40 ribu.
Neneng juga menerima pesanan dimsum, terutama dari mahasiswa di sekitar tempat usahanya. Pesanan dilakukan melalui WhatsApp.
Untuk baju, Neneng mengaku dagangannya cepat laku karena sistem kredit dengan tempo sebulan dan margin keuntungan yang tidak besar.
BACA JUGA:Kelompok Tani RW 07 Ubah Lahan Terbengkalai Jadi Lahan Produktif dengan Bantuan BRINita
BACA JUGA:Direksi BRI Borong Saham Miliaran Rupiah
Berkat pinjaman dari PNM Mekaar, omzet usaha Neneng meningkat. "Setelah bergabung dengan PNM Mekaar, saya tidak hanya mendapatkan pinjaman modal, tetapi juga memperluas jaringan pemasaran. Banyak anggota PNM Mekaar yang memesan kue dan baju ke saya. Pendapatan saya meningkat, mencapai omzet di atas Rp5 juta per bulan," tambah Neneng.
Dia juga merasa bersyukur karena modal pinjaman dari PNM Mekaar membantu memperbaiki kondisi ekonominya, termasuk membiayai pendidikan anaknya.