Setop Stigma, Mulailah Peduli Kesehatan Jiwa

Senin 24 Jun 2024 - 20:08 WIB
Reporter : Englia
Editor : Dede Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Konsep kesehatan jiwa mencakup banyak aspek kehidupan seseorang. Kesehatan jiwa lebih dari sekadar tidak adanya penyakit mental, tapi juga mengacu pada keadaan makmur yang memungkinkan seseorang untuk mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai bidang kehidupan. 

Dosen, Humas, Penyuluh Kesehatan, Pembimbing Klinik RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, Iwan Andhyantoro, SKM, M.Kes menyatakan, dalam hal ini termasuk memiliki tubuh yang kuat dan sehat ; perkembangan intelektual yang mencakup kapasitas untuk belajar dan pertumbuhan kognitif ; dan perkembangan emosional yang positif, yang mengacu pada kemampuan orang untuk mengendalikan emosi mereka dan mempertahankan keseimbangan emosional yang stabil.

BACA JUGA:10 Tips Menjauhkan Diri dari Stres, Langkah Sederhana untuk Kesehatan Jiwa yang Lebih Baik

BACA JUGA:Kabar Baik, Faskes Primer Layani Kesehatan Jiwa

Sedangkan gangguan kesehatan jiwa adalah sindrom atau sekelompok gejala yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang sehingga menyebabkan disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Beberapa jenis gangguan jiwa termasuk depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif, dan lainnya," tambahnya.

Kondisi ini, kata Iwan, bisa membuat pengidapnya menderita dan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seperti di sekolah, tempat kerja, atau dalam hubungan dengan lingkungannya.

Kombinasi antara obat-obatan dan psikoterapi yang tepat dapat membantu perbaikan pada gejala dan keluhan yang dialami penderita secara bermakna.

"Secara medis gangguan jiwa adalah ranah kompetensi kedokteran, dengan spesialistik Kedokteran Jiwa (Psikiatri), dengan praktisi seorang Dokter Spesialis yang disebut Psikiater, dengan gelar di belakang namanya SpKJ (Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa)," jelas Iwan.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini layanan Spesialis Kedokteran Jiwa selain di RSJ juga bisa diakses di RSUD, RSU, Klinik Mandiri.

Adapun Faskes primer tingkat 1, seperti Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik Pratama juga berkompetan dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa dalam ruang lingkup kedokteran dasar dan terbatas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya.

Sementara menurut Kementerian Kesehatan (2012), stigma merupakan tindakan memberikan label sosial yang bertujuan mencemari seseorang atau sekelompok orang dengan pandangan buruk.

"Secara umum stigma bisa diartikan sebagai sebuah penilaian yang keliru / negatif yang tertuju pada sesuatu, dalam hal ini adalah tentang kesehatan jiwa," ujarnya.

Ada tiga objek yang mendapatkan stigmasisasi negatif terkait masalah kesehatan jiwa, yaitu Stigma pada penyakit jiwa, dimana penyakit jiwa ini seringkali disebut dengan istilah gila dengan merujuk pada orang- orang yang berperilaku aneh, linglung, kacau, tertawa sendiri, bicara sendiri, nampak kumuh, pakaian berantakan, bahkan sampai telanjang, tidak pernah mandi, menggelandang, makan sembarangan termasuk sampah, dan digeneralisir oleh sebagian besar masyarakat seolah-olah hanya seperti itulah yang dimaksud dengan penyakit jiwa. 

Kategori :