Bagi orang tua, keluarga, guru, tokoh agama, tok oh masyarakat, institusi pendidikan, dan masyarakat umum hendaknya lebih open minded, membuka diri dan mulai membuka wawasan perihal kesehatan jiwa dan serba serbinya, memunculkan rasa kepeduliannya, sehingga bisa mengenali dan melakukan deteksi dini jika didapati kasus yang mengarah pada gangguan kejiwaan baik pada diri pribadi, ataupun di lingkungannya, dan bisa segera mengambil tindakan cepat, dan tepat untuk mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan jiwa.
Pemerintah/pemangku kebijakan, sebagai pihak yang mempunyai kuasa dan penentu kebijakan hendaknya memahami realitas yang ada, semakin masif dan intens dalam menggalakkan pembangunan di sektor kesehatan jiwa. (ril/lia)