SUMATERAEKSPRES.ID- Idul Adha, salah satu hari besar umat Islam, tidak hanya membawa berkah bagi mereka yang merayakannya dengan menyembelih hewan kurban, tetapi juga bagi pedagang bunga di pemakaman.
Momen Idul Adha 1445 hijriah kali ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berziarah ke makam keluarga dan kerabat yang telah tiada, sehingga permintaan akan bunga mengalami peningkatan signifikan.
Salah seorang pedagang bunga di pemakaman TPU Naga Swidak Seberang Ulu II Palembang, , Anna (45), mengungkapkan bahwa penjualan bunganya meningkat drastis menjelang dan selama Idul Adha. "Biasanya sehari saya hanya bisa menjual 20 sampai 30 buket bunga.
Tapi saat Idul Adha, penjualan bisa mencapai 60-75 buket per hari," kata Anna dengan senyum lebar.*
BACA JUGA:Bau Kaki Tidak Sedap? Atasi dengan 4 Tips Ampuh Ini untuk Sepatu Anda!
BACA JUGA:Dampak Berbahaya Hasutan dan Provokasi dalam Masyarakat, Ini Strategi Menghindarinya!
Pedagang lain, Siti (38), yang berjualan di sekitar pemakaman TPU Naga Swidak, Palembang, juga merasakan hal yang sama.
"Setiap Idul Adha, banyak keluarga yang datang berziarah. Mereka biasanya membeli bunga tabur dan karangan bunga. Saya harus menambah stok untuk memenuhi permintaan," ujar Siti.
Bunga yang paling banyak diminati adalah bunga campuran, yang ditata dengan daun pandan, dan bunga campuran yang dituang dalam asoy. Bunga ini kerap digunakan sebagai bunga tabur di pemakaman.
Selain itu, banyak juga yang membeli karangan bunga untuk diletakkan di makam sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang kepada yang telah tiada.
Hanya saja untuk karangan bunga hanya terlihat beberapa saja di pemakanan Naga Swidak
Para pedagang bunga ini juga telah mempersiapkan stok bunga sejak jauh-jauh hari untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Mereka bekerja sama dengan pemasok bunga dari daerah seperti Plaju dan beberapa daerah lainnya untuk memastikan ketersediaan bunga tetap terjaga.*
BACA JUGA:Tips Praktis Menyimpan Daging Kurban agar Awet dan Sehat