PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Nilai tukar rupiah melemah tembus ke level Rp16.419 terhadap dolar AS. Dikutip dari data RTI, nilai tukar rupiah berada di level tertinggi Rp 16.394 per dolar AS dan terendah Rp 16.423 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan akan ada sejumlah barang hingga komoditas yang diprediksi mengalami kenaikan harga, terutama barang-barang impor. Seperti, emas logam mulia, bahan bakar, telur dan daging ayam, pupuk hingga barang elektronik.
Adapun telur dan daging ayam disoroti lantaran keduanya rata-rata masih menggunakan pakan yang berasal dari barang impor. “Iya semuanya ke barang barang impor itu pasti mengalami kenaikan,” kata Ibrahim Assuaibi, Senin (17/6). “Yang terasa itu ke barang-barang impor, kemudian seperti minyak mentah, komoditas, elektronik, otomotif, pupuk, ini sangat terasa sekali,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, dengan dollar semakin kuat dan rupiah yang melemah akan membuat harga-harga tersebut lebih tinggi. “Terutama itu pupuk, pakan ternak, karena yang biasa kita makan kayak ayam kemudian telur itu kenaikannya akan cukup tinggi karena pakan ternak itu semua impor,” jelasnya.
Bahkan, emas logam mulia itu mengalami kenaikan harga tergantung dari mata uang rupiahnya. Kalau mata uang rupiahnya mengalami pelemahan, kata Ibrahim, maka harga emas pasti akan naik.*
BACA JUGA:Jangan Sampai Gak Tau, Ini Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Ratusan Ribu Rupiah Setiap Hari
BACA JUGA:Bank Indonesia Perkuat Kebijakan untuk Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global
“Walaupun kita lihat, dalam transaksi hari ini, harga emas dunia melemah, tapi pelemahan ini masih akan tetap kuat untuk logam mulia disebabkan oleh melemahnya mata uang rupiah apalagi bersamaan dengan libur Idul Adha, di hari Senin dan Selasa. Sehingga harganya masih tetap cukup tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, ia memprediksi pada bulan Juni ini, nilai tukar rupiah akan makin tertekan oleh dollar AS hingga mencapai Rp16.500. Adapun sebelumnya, nilai tukar sempat menembus Rp16.300 per dollar AS. “Ada kemungkinan besar setelah perang dagang dimulai antara Tiongkok dan Uni Eropa dan Tiongkok dengan Amerika, maka ada kemungkinan rupiah melemah ke Rp16.500. Nah sedangkan di minggu-minggu ini kemungkinan di Rp16.470-an,” pungkasnya. (*)