Salat Id di Masjid SMB II Jayo Wikramo, Khotib: Menegakkan Tauhid Adalah Hikmah Utama di Balik Ibadah Haji!

Senin 17 Jun 2024 - 09:36 WIB
Reporter : Nanda
Editor : Novis

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ 

“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

“Menyaksikan tragedy penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailahaillahu Allahu Akbar.” Yang kemudian disambung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar, dan mempunyai arti besar. Bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT melaksanakan ibadah Haji, mereka melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada. 

Ibadah qurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki pondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran qurban dan praktiknya telah ditunjukkan secara sinergik oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW Nabi Ibrahim AS. Dikenal sebagai peletak batu pertama ibadah ini. 

Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya Nabi Isma’il AS merupakan dasar bagi adanya ibadah kurban, pengorbanan ini menjadi anjuran bagi umat Islam melakukan pengorbanan dengan apa saja karena Allah SWT. 

BACA JUGA:Mapala UIN Raden Fatah Kibarkan Semangat Nasionalisme di Gunung Patah, Rayakan HUT Kota Palembang ke-1341

Semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Dan Allah tidak akan mengambil sesuatu dari hambaNya kecuali Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik di dunia atau mempertemukannya disurga. Dan tanpa keraguan sedikitpun Nabiyullah Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Itulah pengorbanan agung Nabi Ibrahim AS, dan kisah ini bisa saja kita sebut sebagai kisah pengorbanan yang tiada tandingnya. 

Seorang ayah rela mengorbankan anak tercintanya demi menjalankan perintah Allah SWT.

Begitu agungnya kisah tersebut hingga diabadikan didalam syariat Nabi Muhammad SAW yaitu dengan dianjurkannya  bagi seorang muslim yang mampu untuk menyembelih qurban baik itu domba, sapi atau onta. 

Akan tetapi yang harus kita pahami bahwa qurban kambing, sapi dan onta adalah sebagai simbol sebuah pengorbanan yang harus kita ikuti secara  lahir dalam kehidupan kita.

Kategori :