5. Penyimpanan yang Tepat
Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk mendistribusikan daging dalam waktu cepat, pastikan daging disimpan dengan benar.
BACA JUGA:Mengagumi Keajaiban Arsitektur Islam: Inilah Masjid-Masjid Terindah di Dunia, dari Biru ke Emas!
BACA JUGA:Jelawat: Ikan Langka yang Kaya Manfaat, Begini Upaya Pelestarianny di Sungai Ogan!
Daging yang tidak langsung didistribusikan sebaiknya disimpan dalam kondisi dingin, baik dalam lemari es maupun freezer.
Suhu penyimpanan di bawah 4 derajat Celsius membantu memperlambat pertumbuhan bakteri berbahaya, sementara penyimpanan beku memastikan bakteri tidak dapat berkembang biak.
6. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Selain tips teknis di atas, penting juga untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan keamanan dalam pengemasan serta pendistribusian daging kurban.
Panitia kurban dapat menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan singkat bagi para anggota dan sukarelawan yang terlibat dalam proses penyembelihan dan pengemasan daging.
Dengan pengetahuan yang memadai, risiko kontaminasi dan kerusakan daging dapat diminimalisir.
Kesimpulan
Pengemasan dan pendistribusian daging kurban yang higienis dan aman adalah tanggung jawab bersama.
BACA JUGA:Meninggal Sujud, Tangan Pegang Perut. Posisi Pria Paruh Baya Dalam Pondok di Kebun Karet
Memastikan daging dikemas dengan baik menggunakan kantong plastik food grade dan didistribusikan dalam waktu singkat atau disimpan dengan benar adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kualitas dan keamanan daging.
Dengan demikian, daging kurban yang diterima oleh masyarakat akan tetap segar, sehat, dan siap untuk dikonsumsi, sehingga ibadah kurban kita dapat memberikan manfaat yang maksimal.