JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) telah berhasil mendapatkan sebanyak 110.553 formasi untuk calon aparatur sipil negara (CASN) atau seleksi CPNS dan PPPK 2024.
Dalam upaya mendorong transformasi birokrasi yang lebih berdampak bagi masyarakat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menekankan pentingnya perekrutan talenta digital dalam jumlah besar tersebut.
Penyerahan formasi CASN dilakukan kepada seluruh satuan kerja, kantor wilayah, dan perguruan tinggi keagamaan negeri di seluruh Indonesia.
Dari total formasi tersebut, terdapat 20.772 CPNS dan 89.781 PPPK bagi Kemenag.
BACA JUGA:Kemenag Keluarkan Edaran Baru untuk Pembayaran Dam, Berikut Tujuan dan Biayanya
BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Soal Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Tak Akan Bocor
Menurut Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, berbagai posisi yang dibuka di Kementerian Agama memiliki peran strategis dalam mendukung program-program pembangunan pemerintah.
Salah satunya adalah melalui pelibatan penyuluh agama dan penghulu untuk menghubungkan program prioritas dengan masyarakat secara langsung.
"Kami berharap agar penghulu dapat memberikan penekanan terhadap penanganan stunting kepada calon pengantin, sementara penyuluh agama terus mendorong moderasi beragama," ujar Anas.
Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Abdul Hakim, menambahkan bahwa ekosistem birokrasi harus terus bertransformasi menuju yang lebih modern dan efisien.
BACA JUGA:Tahapan Penerimaan CPNS dan PPPK 2024 Beredar, Pendaftaran Mulai 29 Juni, Berikut Simulasinya
BACA JUGA:Loker CPNS dan CPPPK: Kemenag Buka 110.553 Formasi CASN Tahun 2024
Salah satu strategi yang diusulkan adalah merekrut talenta baru yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan digital masa kini.
Pengadaan ASN tahun ini juga akan difokuskan pada tenaga guru dan kesehatan, dengan Kementerian Agama memiliki tanggung jawab khusus dalam merekrut tenaga pengajar keagamaan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Dengan jumlah formasi yang signifikan, perhatian juga diberikan pada penyelesaian polemik seputar tenaga non-ASN.