Kawanan Perampok Bersenpi Siram Korban Pakai Minyak

Senin 03 Jun 2024 - 22:39 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Air susu dibalas air tuba. Peribahasa itu menggambarkan perbuatan Ali Topan alias AT (28). Warga Jl Jepang, Kecamatan Sako ini ternyata otak pelaku perampokan sekaligus pelecehan terhadap korban SF (28).

Korban merupakan anak dari SN (50), pemilik toko sembako yang berlokasi di Jl Pangeran Ayin, Kelurahan Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin. Aksi perampokan yang dilakukan tersangka Ali Topan bersama lima rekannya terjadi Minggu (26/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Kelima pelaku lain yakni Muslimin (22), warga Muara Batun OKI; Rian (36), warga Jalan Pangeran Ratu, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring. Lalu, Budiman (41), warga Jalan Pipa Raya, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring; Usman (46), warga Jalan MP Mangkunegara Bukit Sangkal; dan Marwani (24), warga Pemulutan, Ogan Ilir (OI). 

"Tersangka AT ini sebelumnya pernah ikut bekerja di toko sembako milik ibu korban. Dengan alasan sesuatu hal, dia berhenti pada pertengahan 2020. AT yang merencanakan aksi perampokan dengan mengajak serta kelima tersangka lainnya," ungkap Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK di Mapolda Sumsel, kemarin (3/6).

Anwar menyebut, para pelaku selain menggasak harta benda di rumah korban, salah seorang tersangka juga melakukan  tindak pelecehan seksual.  Tujuan pelaku untuk menakut-nakuti korban agar mau menunjukkan tempat penyimpanan barang-barang berharga. 

BACA JUGA:Jatanras Ringkus 6 Perampok Toko Sembako Disertai Pelecehan di Banyuasin, Ini Tampangnya

BACA JUGA:Adu Tembak Dengan Polisi Perampok Pesenan Tewas, Begini Kondisinya

Pada malam kejadian, keenam tersangka ini  mendatangi rumah korban mengendarai mobil Avanza milik salah seorang pelaku. Tersangka AT tidak masuk, dia berjaga di mobil sembari memantau situasi. Sedangkan lima rekannya masuk ke dalam toko sembako korban.

Kelimanya masuk dari pintu belakang. Kemudian mencoba masuk ke kamar SN. "Korban (SN, red) sempat berteriak dan anaknya (SF) langsung mengunci pintu. Namun didobrak para tersangka," ucap dia.

Selanjutnya, kelima pelaku menyekap ibu dan anak itu, dengan mengikat tangan dan kaki mereka. Lalu  menutup mata SN dan SF menggunakan lakban. "Korban disiram menggunakan minyak, lalu salah seorang pelaku melakukan pelecehan terhadap salah seorang korban," beber Anwar.

Aksi perampokan itu terjadi selama tiga jam lebih. Setelah mendapatkan uang dan semua barang berharga di rumah itu, para tersangka pun kabur meninggalkan kedua korban dengan kondisi tangan dan kaki masih terikat lakban.

Adapun yang digasak kawanan perampok ini  berupa uang senilai Rp30 juta, perhiasan emas, dan puluhan pack rokok berbagai merek, serta beberapa lembar mata uang asing. Total kerugian korban ditaksir mencapai Rp400 juta.

BACA JUGA:Ngeri! Rumah Alexander Isak Jadi Incaran Perampok Internasional

BACA JUGA:Demi Hasil Receh, 2 Perampok di Empat Lawang Tusuk Sopir Truk Asal Provinsi Lain, Ngeri...

Pada akhirnya, kedua korban berhasil melepaskan ikatan lakban pada kaki dan tangan mereka. Kasus ini pun dilaporkan ke pihak kepolisian. Petugas melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama. Akhirnya, kawanan perampok bersenpi ini berhasil digulung. 

Kategori :