JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan tulang punggung penting bagi perekonomian nasional. Kontribusi mereka dalam bentuk remitansi menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi negara.
Mengingat peran krusial ini, Bank Indonesia (BI) dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dan koordinasi untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan keuangan PMI.
Langkah ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) antara Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di Jakarta pada 31 Mei.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk pemberdayaan ekonomi dan keuangan pekerja migran, peningkatan edukasi dan literasi pelindungan konsumen, pengembangan data dan statistik PMI untuk mendukung perumusan kebijakan.
BACA JUGA:Bank Indonesia: Aliran Modal Asing pada Minggu Kelima Mei 2024 Menunjukkan Kenaikan Terbatas
BACA JUGA:894 Bank Tutup Kantor Cabang, Nasabah Wajib Cek Apa Alasannya, Simak
serta berbagai bentuk kerja sama dan koordinasi lainnya sesuai tugas dan kewenangan BI dan BP2MI. Nota Kesepahaman ini akan berlaku hingga 31 Mei 2029.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyoroti tiga aspek penting dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi dan keuangan PMI.
Pertama, pada tahap pra-keberangkatan, pekerja migran perlu dibekali dengan literasi keuangan agar mampu mengelola keuangan secara bijak dan aman serta memanfaatkan remitansi untuk tujuan produktif.
Kedua, selama penempatan di luar negeri, pekerja membutuhkan layanan remitansi yang andal dan terpercaya untuk mengirim uang kepada keluarga di tanah air dengan cepat dan aman.
BACA JUGA:Lulus, Dicari Bank Indonesia, Inilah 5 Jurusan Kuliah yang Alumninya Banyak Bekerja di BI
Untuk itu, diperlukan peningkatan literasi layanan sistem pembayaran dan pelindungan konsumen.
Ketiga, pada saat kembali ke tanah air, pekerja migran perlu didorong untuk memberdayakan ekonomi mereka melalui akses pembiayaan dari lembaga keuangan formal dan program pelatihan keterampilan kewirausahaan.
Langkah ini bertujuan agar mereka dapat memulai usaha mandiri dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
"Kami berharap kerja sama antara BP2MI dan BI semakin kuat dan erat, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pekerja migran," ujar Deputi Gubernur Juda.
Sejalan dengan itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menyatakan bahwa kolaborasi antara BP2MI dan BI merupakan langkah strategis dalam mengatasi tantangan akses keuangan yang sering dihadapi pekerja migran.
Diharapkan, kolaborasi ini mampu meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan para pekerja migran, sehingga mereka dapat menjadi PMI yang Merdeka, Berdaya, dan Sejahtera.