Kalau tidak fokus, bisa jadi akan membuat jamaah ragu terkait berapa jumlah putaran yang telah dilakukan.
Hal ini bakal beresiko membuat thawaf tidak sah.
Cara yang efektif untuk terhindar dari hal ini adalah dengan berusaha mengikuti guide atau muthawwif.
Yakni dengan berusaha mengikuti instruksi muthawwif dan berusaha terus dekat dengannya.
Atau jika tidak bisa dengan berusaha selalu bersama dengan jamaah satu rombongan.
5. Bukan Tujuh Putaran
Dalam pelaksanaan thawaf, jumlah putaran sudah ditentukan yakni tujuh putaran.
Dimana di dalamnya ada yang diisi dengan berlari kecil dan berjalan kaki.
Selain itu awal dan akhir dalam thawaf adalah Hajar Aswad.
Ketika ada jamaah yang tidak mengelilingi bangunan Ka’bah sebanyak tujuh putaran, bisa membuatnya batal.
Yakni dirinya perlu mengulang thawafnya.
Namun sayangnya banyak dijumpai jamaah tidak thawaf secara lengkap tujuh putaran.
Yakni mereka melakukan jeda, padahal dalam melakukan thawaf, perlu dilakukan dengan sempurna tujuh putaran tanpa jeda.
Nah itulah beberapa hal yang membatalkan thawaf.
Selain tidak melakukan hal-hal di atas, sebaiknya setiap muslim juga meninggalkan hal yang tidak seharusnya dilakukan ketika thawaf.(lia)