SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) dan Kabupaten Muara Enim Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus berupaya mempercepat penanganan dan pemulihan di daerah terdampak bencana banjir.
Menindaklanjuti kunjungan ke lokasi bencana beberapa waktu lalu, PJ Gubernur Sumsel Dr. Drs. H. Agus Fatoni, M.Si langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna percepatan penanganan darurat setelah bencana banjir dan longsor melanda beberapa daerah di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:PTBA Bantu Korban Banjir Ulak Pandan
BACA JUGA:Banjir di OKU Sebabkan Kerugian Lebih dari Rp 29 Miliar
Ketiga daerah tersebut di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) dan Kabupaten Muara Enim.
Menindaklanjuti Hasil Koordinasi Pj Gubernur H Agus Fatoni, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel M. Iqbal Alisyahbana S.STP., MM langsung melakukan kunjungan kerja ke Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU, pada Selasa (28/5).
Selain meninjau lokasi terdampak, Kepala BNPB juga menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga setempat guna mendukung pemenuhan kebutuhan dasar mereka.
Setelah melakukan peninjauan, Kepala BNPB dan rombongan kemudian memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Pendopo Rumah Dinas Bupati OKU bersama Pj. Bupati OKU Teddy Meilwansyah dan seluruh unsur forkopimda Provinsi Sumatra Selatan, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Selatan, dan Kabupaten Muara Enim.
Dalam paparannya, Kepala BNPB menekankan empat langkah penganan banjir dan longsor yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Langkah pertama, yakni pengkajian lebih dalam penyebab banjir yang terjadi di bagian hulu sungai Ogan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna melakukan kajian terhadap hal tersebut.
Seiring dengan langkah tersebut, pihaknya juga mendorong seluruh unsur pemerintahan di daerah setempat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan masyarakat menyusul potensi cuaca ekstrem yang masih menyelimuti wilayah Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten OKU.
Langkah kedua sebagai upaya percepatan penanganan, Kepala BNPB menyoroti pemenuhan hak dasar para korban terdampak banjir yang harus segera dipenuhi terutama para keluarga korban jiwa yang meninggal dunia dan warga yang masih mengungsi mandiri di rumah keluarganya.
Suharyanto melanjutkan, untuk langkah ketiga yakni berkaitan dengan pemulihan infrastruktur. Pemerintah daerah didorong untuk melakukan percepatan dalam pendataan rumah warga yang mengalami rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan serta fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang rusak.
Kemudian, langkah keempat Suharyanto menerangkan agar pemerintah mulai menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB juga menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) senilai 250 juta rupiah, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) senilai 250 juta rupiah, dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebesar 200 juta rupiah serta dukungan logistik peralatan penanganan darurat kepada Kodim 0403/OKU dan Polres OKU.