PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Bilal bin Rabbah merupakan salah satu sosok Muslim sahabat Rasulullah Saw, yang sudah sudah sering kita dengar di telinga kita.
Dialah orang yang menjadi muadzin pertama bagi Umat Islam.
Beliau telah lebih dahulu mengikuti seruan Rasulullah SAW yang membawa agama Islam, yang menyeru untuk beribadah kepada Allah yang Esa.
Meninggalkan kebiasaan jahiloah menyembah patung atau berhala, menggalakkan persamaan antara sesama manusia, memerintahkan kepada akhlak yang mulia.
Setelah Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin hijrah ke Madinah dan menetap disana, Rasulullah SAW menunjuk Bilal untuk menjadi muadzin pertama.
Selain itu, bilal juga ditugaskan untuk selalu menadampingi Rasulullah SAW dalam setiap peperangan.
BACA JUGA:Kisah Haru Bilal bin Rabbah: Menolak Mengumandangkan Adzan Usai Wafatnya Rasulullah
BACA JUGA:Spesialis Curanmor Menangis Saat Ditangkap Polres Musi Rawas
Sejak Rasulullah wafat, Bilal memutuskan untuk tidak lagi mengumandangkan Adzan di puncak Masjid Nabawi di Madinah.
Bahkan permohonan Khalifah Abu Bakar, yang menyuruhnya untuk menjadi muadzin tidak bisa ia lakukan.
Dengan rasa sedih, Bilal berkata, “izinkan aku hanya sebagai muadzin Rasulullah saja. Sekarang Rasulullah sudah wafat, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”
Setelah itu, Khalifah Abu Bakar tidak lagi meminta bilal untuk mengumandangkan azan karena bisa merasakan kesedihan Bilal kehilangan Rasulullah Saw.
Kisah kesedihan Bilal bin Rabah setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW memang menggetarkan hati. Bilal, yang dikenal karena adzannya yang merdu, merasa kehilangan yang mendalam.
BACA JUGA:7 Cara Efektif untuk Menjaga Stamina Agar Tetap Prima
BACA JUGA:IDI Sumsel Gelar Hari Bakti Dokter ke-116, Ajak Insan Kesehatan Refleksikan Keberhasilan Pembangunan