Saat kadar natrium dalam darah turun akibat konsumsi air berlebihan, sel-sel tubuh menyerap lebih banyak air, menyebabkan pembengkakan.
Jika terjadi pada sel-sel otak, ini bisa menimbulkan gejala serius dan bahkan kematian.
Gejala overhidrasi pada tahap awal biasanya tidak bergejala.
Namun, kondisi ini umumnya baru bergejala saat tekanan dalam tengkorak meningkat akibat pembesaran sel-sel otak.
Hal ini memicu gejala awal keracunan air, seperti sakit kepala, mual, dan muntah.
Jika tidak segera diobati, terlalu banyak minum air bisa menyebabkan kadar natrium yang sangat rendah dalam aliran darah, yang dapat berujung pada pembengkakan otak dan bahkan kematian.
BACA JUGA:Ancam Sebar Foto Tak Senonoh, Pria Asal Bengkulu Ini Raup Uang Puluhan Juta, Ini Modus Operandinya!
Nah! Kebutuhan air minum sebenarnya dapat disesuaikan dengan berat badan seseorang.
Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan air berdasarkan berat badan antara lain menghitung kebutuhan air pada tubuh dengan menggunakan Rumus Watson
Rumus ini digunakan secara global dan memperhitungkan faktor usia, tinggi, dan berat badan.
Untuk pria: 2,447−(0,09145×usia)+(0,1074×tinggi dalam cm)+(0,3362×berat dalam kg)=berat total tubuh (TBW) dalam liter.
Untuk wanita: −2,097+(0,1069×tinggi dalam cm)+(0,2466×berat dalam kg)=berat total tubuh (TBW) dalam liter.
Tapi, Kalau kamu ingin cara yang lebih mudah, cukup kalikan berat badan dengan 30 ml. Contohnya, jika berat badanmu 50 kg, maka kebutuhan air minum per harinya adalah 1500 ml atau 1,5 liter.
Ingatlah bahwa kebutuhan cairan tubuh tergantung pada aktivitas harian. Jika aktivitasmu berat, tentu kebutuhan air akan semakin banyak.
BACA JUGA:Inilah Ketentuan Lengkap Penggunaan Seragam PNS dan PPPK Daerah, Catat Rinciannya
BACA JUGA:Selamat, Syahrini Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya dengan Reino Barrack