PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk mempromosikan kegiatan pembangunan berkelanjutan di tingkat provinsi, kabupaten/desa, tim dari Kedutaan Besar Kanada kunjungan ke Sumsel pada 2-3 Mei 2024. Kepala Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Kanada, Kevin Tokar bertemu dengan Penjabat Gubernur Sumsel, Dr Drs H Agus Fatoni MSi.
Kunjungan ini menyampaikan dukungan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) terhadap program Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods
in Indonesia (Land4Lives) yang sedang dilaksanakan di Sumsel.
Fatoni mengatakan kerja sama selama ini sudah sangat baik dan memiliki peran penting mendukung program pemerintah menangani perubahan iklim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap program ini bisa diteruskan dan direplikasi di desa-desa lainnya, bekerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga, dan perusahaan yang ada di Sumsel sehingga hasilnya dapat berjalan baik,“ katanya.
Kevin Tokar mengatakan kerja sama yang terjalin ini sungguh luar biasa dalam membangun keterampilan petani dan masyarakat untuk membantu meningkatkan pertanian dan penghidupan, ketahanan pangan, dan ketahanan mereka terhadap perubahan iklim.
BACA JUGA:Ayo Buruan! Pemkab Muba Siapkan 80 Kuota Gratis Kuliah Pertanian, Ini Penjelasan Sekda Muba
"Saya sangat bangga tentang proyek yang dijalankan Land4Lives, karena keterampilan maupun pengetahuan yang diajarkan ke masyarakat. Kemudian mereka pelajari dan kembangkan secara mandiri serta tetap berada di masyarakat tersebut," jelasnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa berbagi kepada masyarakat lainnya, dan lewat kerja sama antara Land4Lives dengan pemerintah, pengetahuan dapat diperluas ke daerah lainnya agar manfaat program dirasakan semua orang. "Program yang ada perlu diperluas sehingga dampaknya semakin luas," ulas dia.
Dikatakan, Sumsel menjadi salah satu dari tiga provinsi sebagai target dan satu-satunya provinsi di mana mitigasi perubahan iklim secara khusus menjadi fokus Land4Lives. "Land4Lives merupakan program yang bertujuan membantu masyarakat dan komunitas rentan, terutama kaum perempuan dan anak perempuan dalam meningkatkan kualitas hidup dan ketahanan pangan mereka. Serta meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi dampak perubahan iklim," kata dia.
Ia mengungkapkan, program ini dilakukan melalui partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan implementasi pengelolaan lahan dan lingkungan yang berkelanjutan. Land4Lives telah membuat beberapa kemajuan penting di tingkat provinsi, lanskap, dan desa di Sumsel. "Hingga Januari 2024, melalui kerja sama yang erat dengan pemerintah provinsi, proyek ini secara aktif merevisi kebijakan perencanaan tata ruang provinsi (RTRW) selama 25 tahun untuk memasukkan perlindungan dan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim," papar dia.
BACA JUGA:Bupati OKU Timur dan Dandim 0403/OKU Bahas Rencana Optimasi Lahan Pertanian
BACA JUGA:Gencar Bangun PLTS untuk Pertanian
Land4Lives juga mendukung Pemprov Sumsel mengembangkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Gambut (RPPEG) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumsel, pengembangan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Sawit Berkelanjutan, dan dukungan pengembangan kebijakan pembiayaan untuk program mitigasi dan adaptasi. "Land4Lives juga mendukung Sumsel mengembangkan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang dan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RPDAS) Terpadu," tegasnya.
Tak hanya itu, kata dia, di tingkat tapak, Land4Lives telah menyelesaikan pelatihan Pertanian Cerdas Iklim (CSA) di 12 desa di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lalan Mendis di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kesatuan Hidrologi Gambut (PHU) Sungai Saleh-Sugihan di Kabupaten Banyuasin. "Mengembangkan dokumen panduan responsif gender terkait dengan pertanian cerdas iklim termasuk pembibitan dan pengolahan pupuk organik, melakukan kampanye tentang pola makan sehat, dan mengembangkan kebun dapur," pungkas dia. (yun/fad/)