https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Prioritas Gizi, Infrastruktur, dan Pendidikan Gratis

Leo Andi Guna MSi Dosen Jurusan Politik Islam UIN Raden Fatah Palembang -foto: ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Peningkatan kualitas hidup masyarakat merupakan salah satu tujuan utama pembangunan nasional, khususnya dalam sektor gizi dan pendidikan. Dalam konteks ini, program-program unggulan yang dirancang oleh Presiden Prabowo menjadi perhatian penting. 

SALAH satu program yang sangat relevan adalah Makan Bergizi Gratis, yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan bergizi. Program ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif anak secara optimal, sehingga memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa.

Selain itu, program revitalisasi sekolah, yang juga dikenal dengan istilah renovasi sekolah, dirancang untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan demi memberikan fasilitas belajar yang layak bagi seluruh siswa.

Tantangan Implementasi Program Pendidikan Gratis

Meski pemerintah telah mencanangkan kebijakan sekolah gratis pada tingkat SD, SMP, dan SMA, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak orang tua masih dibebani dengan berbagai biaya tambahan. Situasi ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara kebijakan yang ditetapkan dengan realitas di lapangan. Istilah “sekolah gratis” sering kali hanya mencakup biaya operasional pokok, sementara kebutuhan lainnya tetap menjadi tanggung jawab orang tua. Hal ini menyebabkan akses pendidikan yang seharusnya inklusif dan merata belum sepenuhnya terwujud.

BACA JUGA:Ini Makanan Terbaik untuk Redakan Sakit Tenggorokan di Musim Penghujan

BACA JUGA:Jemaah Haji 2025 Dijadwalkan Terbang 2 Mei, Makanan Disediakan Setiap Hari di Arab Saudi

Program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi solusi bagi keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak. Namun, apabila akses terhadap pendidikan masih mahal, manfaat program ini menjadi tidak maksimal. Anak yang sehat dan bergizi belum tentu mampu mengakses pendidikan berkualitas jika biaya tambahan masih menjadi penghalang utama.

Memprioritaskan Program yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Dalam menentukan prioritas antara program gizi dan infrastruktur pendidikan, beberapa pertimbangan perlu diambil berdasarkan urgensi dan dampak jangka panjang. Pertama, masalah gizi buruk, seperti stunting dan kekurangan gizi, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendesak di Indonesia. Berdasarkan data terkini, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yang mencerminkan perlunya intervensi segera. Program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan dampak langsung terhadap kesehatan anak dan mendukung performa belajar mereka dalam waktu singkat.

Sebaliknya, renovasi infrastruktur pendidikan adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan perencanaan dan alokasi sumber daya yang signifikan. Meskipun hasilnya tidak langsung terlihat, perbaikan infrastruktur pendidikan memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Selain itu, keberhasilan program ini harus didukung dengan reformasi kurikulum serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik, sehingga hasilnya dapat lebih optimal.

BACA JUGA:Belum Siap Pemda Siap, Butuh Puluhan Miliar Dukung Program Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Sasar Slum area, Dapur Masuk Sekolah, Inisiatif Kapolda Sumsel dan Pangdam II Swj Dukung Makan Bergizi Gratis

Mewujudkan Pendidikan Benar-Benar Gratis

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan