SUMATERAEKSPRES.ID - Minat masyarakat terhadap investasi emas masih menggeliat di Pegadaian, yang tetap menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin menyimpan nilai kekayaan mereka.
Fenomena ini terbukti dengan antusiasme yang terus meningkat di kalangan masyarakat yang membanjiri kantor Pegadaian untuk berinvestasi.
Dalam konteks ketidakpastian ekonomi, inflasi masih menjadi momok menakutkan yang mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki investasi yang stabil.
Emas telah lama diakui sebagai aset yang tahan terhadap inflasi, menjadikannya alternatif yang menarik untuk melindungi nilai kekayaan dan mengantisipasi biaya di masa depan.
Dwi Hadi Atmaka, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, menegaskan bahwa emas tidak hanya berfungsi sebagai penjaga nilai uang, tetapi juga sebagai pengukur biaya dan perlindungan terhadap rencana masa depan.
BACA JUGA:Pegadaian Palembang Hadirkan Program Cicilan Haji yang Terjangkau
BACA JUGA:Pinjaman Pegadaian Tumbuh 17 Persen, Dipengaruhi Tren Naiknya Harga Emas
Sebelum ketegangan antara Iran dan Israel meningkat, keuntungan investasi emas biasanya berkisar antara 10 hingga 15% setiap tahunnya.
Namun, situasi geopolitik yang memanas memicu lonjakan harga emas, dengan kenaikan mencapai 27% setelah konflik tersebut. Hal ini menggambarkan potensi keuntungan yang semakin tinggi bagi para investor emas.
Harga emas saat ini mencapai Rp 1.330.000 per gram, mencerminkan lonjakan signifikan yang mendorong transaksi di Pegadaian meningkat secara dramatis.
Semakin banyak masyarakat yang yakin bahwa berinvestasi emas adalah langkah bijak, mengingat manfaat besar yang bisa mereka peroleh, seperti menjamin masa depan mereka dengan harga saat ini.
Atmaka menekankan bahwa pada saat ini, masyarakat harus berhati-hati dalam menempatkan dana mereka dan memastikan legalitas lembaga atau produk investasi yang mereka pilih.
BACA JUGA:Omzet Pegadaian Meningkat, Dua Kali Lipat
BACA JUGA:Butuh Dana Cepat dan Aman? Gadai Emas di Pegadaian Saja, Yuk Cek Syarat dan Caranya!
Masyarakat sering terperdaya oleh janji keuntungan besar, seperti yang terjadi dalam investasi bodong, arisan online, judi online, dan bentuk investasi lainnya yang merugikan banyak orang.