PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus memastikan keamanan kilang sebagai salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas).
Perusahaan pengolahan migas & petrokimia di Sumsel ini telah menerapkan sistem pengamanan objek vital yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nomor 3 Tahun 2020.
Terjaminnya pengamanan objek vital dibuktikan dengan sertifikat penerapan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme, dan telah dilakukan audit atasnya.
Audit Sistem Manajemen Pengamanan Obyek Vital Nasional yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 yang bertujuan memperkuat langkah-langkah keamanan dan melindungi Perusahaan dari ancaman terorisme yang semakin meningkat.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Kembali Raih Penghargaan Gold di WISCA
BACA JUGA:Dukung Polisi Tindak Tegas, Pertamina Minta Agen Sanksi Pangkalan Langgar HET
Penyerahan Sertifikat Klasifikasi Level 1 itu diberikan langsung Deputi Pencegahan, Perlindungan & Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Rudi Widodo, kepada Kilang Pertamina Plaju diwakili Manager HSSE Nizar Nasrulloh di Royal Hotel Kuningan, Jakarta, kemarin.
Penghargaan yang diperoleh adalah Klasifikasi Level I dengan nilai 95 persen. Pencapaian ini sangat bagus dan perlu ditingkatkan, berlaku untuk jangka waktu 2 tahun hingga Februari 2026 mendatang.
Keamanan kilang sebagai Obvitnas adalah suatu keharusan agar dapat beroperasi dengan andal. General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju Yulianto Triwibowo mengatakan, pihaknya memikul amanah untuk menjaga stabilitas energi nasional, dimana kilang ini menyuplai 60 persen kebutuhan energi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Sebagai salah satu Obvitnas, Kilang Pertamina Plaju punya tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi guna menggerakkan roda perekonomian negara, untuk itu kita senantiasa mencegah setiap ancaman,” ujar Yulianto.
BACA JUGA:Pembebasan Ganti Rugi Lahan Pertamina Hulu Rotan Dipersoalkan
Kegiatan Audit Sistem Manajemen Pengamanan Anti Terorisme sendiri sudah dilakukan oleh Tim BNPT yang diketuai Kolonel Cpl. Sigit Karyadi S.H, M.H. pada 4 - 6 Juli tahun 2023 di Kilang Plaju.
Sertifikasi Anti-Terorisme dari BNPT menjadi alat kritis dalam memperkuat ketahanan kolektif dan memastikan keamanan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan terorisme khususnya di wilayah kerja Kilang Pertamina Plaju.
Dengan sertifikat ini, lanjutnya, Kilang Pertamina Plaju diharapkan menjadi wadah yang aman dan terus berikhtiar meningkatkan kinerja pengamanan, sehingga dapat menjaga keandalan produksi. (fad)