PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam rangka mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan agenda Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menggelar survei Future of Works (FoW). Bertempat di Aula KPA Polsri, Selasa (30/4) lalu.
Ketua Bidang Ekosistem Polsri, Ade Silvia Handayani, mengatakan, program ekosistem kemitraan yang dicanangkan bertujuan untuk mengintegrasikan lebih dalam pendidikan vokasi dan industri. "Sehingga dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan adaptif,” ujarnya.
Dengan begitu, semua dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sosialisasi yang dilakukan akan memberikan pencerahan dan arahan yang jelas bagi semua dalam mengisi survei dengan data yang akurat dan reflektif. "Hasil survei ini nantinya akan sangat berguna dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang tepat guna menghadapi evolusi pasar kerja yang dinamis dan penuh tantangan," sambungnya.
Pembahasan Future of Work antara perguruan tinggi vokasi, mitra DUDI bertujuan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam. Baik tentang tren pekerjaan masa depan, kebutuhan tenaga kerja, dan keterampilan yang dibutuhkan. "Ini bisa membantu perguruan tinggi untuk menyusun kurikulum yang lebih relevan dan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang terus berubah," tandasnya.
BACA JUGA:Upaya Strategis Pemerintah Kelola Energi di Tengah Konflik
BACA JUGA:Strategi Jitu Menjawab Pertanyaan Gaji di Wawancara Kerja
Wakil Direkur IV Bidang Kerja Sama Polsri Drs Zakaria MPd, mengatakan, kegiatan ini merupakan program lanjutan ekosistem kemitraan yang sudah dilaksanakan sejak 2023. Ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah menyangkut dunia pendidikan vokasi, lulusan SMK dan politeknik. "Dunia usaha selaku pemegang manfaat. Sementara pemerintah daerah selaku regulasi terhadap potensi daerah terhadap prioritas pembangunan," jelasnya.
Direktorat Kemitraan dan Penyelaras DUDI Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi saat ini sedang mengidentifikasi berbagai tren makro yang berpotensi akan mempengaruhi perubahan dalam kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Salah satunya melalui survei Future of Works.
Data pada survei ini nantinya juga dapat digunakan sebagai informasi mendalam tentang strategi perusahaan dan perubahan pada pekerjaan dan keterampilan yang kemungkinan akan dihadapi dalam lima tahun ke depan. “Juga berguna mendapatkan informasi maksimal dan optimalisasi capaian survei," tandasnya. (nni)