PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel mencatat Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) sawit khusus untuk Provinsi Sumsel pada 2024 mengalami penurunan sebesar Rp2,2 miliar atau 4,29% dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel, Achmad Rizwan usai rapat pembahasan rencana kegiatan dan penganggaran DBH Sawit 2024 se-Sumsel.
BACA JUGA:Sawit Primadona, ISPO Harga Mati, Batas Akhir Pengurusan Sertifikat ISPO 2025
BACA JUGA:Buka Pelatihan Teknis ISPO, Kadisbun Sumsel Beri Peringatan Begini Pada Pelaku Usaha Sawit!
Ia menerangkan, secara rinci untuk jatah DBH sawit yang didapat Provinsi Sumsel tahun ini sebesar Rp49 miliar. Turun dari 2023 yang mencapai Rp51,2 miliar.
"Secara keseluruhan Provinsi Sumsel dan 17 kabupaten/kota 2023 dan 2024, alokasi DBH sawit mencapai Rp472 miliar,” bebernya. Menurut Rizwan, alokasi DBH sawit untuk kabupaten/kota terbesar didapat Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Banyuasin.
Selanjutnya diikuti Kabupaten OKU Timur, Muara Enim dan Musi Rawas. "Hampir seluruh daerah penghasil sawit mendapatkan alokasi DBH yang sesuai dan layak. Bahkan, daerah yang potensi sawitnya tidak banyak seperti Palembang, Pagaralam dan Prabumulih tetap mendapat bagian," ulas dia.
BACA JUGA:Pasca Penangkapan Maling Sawit di Sungai Sodong, Kapolres OKI Intensifkan Pengamanan
Kata Rizwan, DBH sawit ini untuk infrastruktur, jalan perkebunan dan infrastruktur perkebunan. Seperti untuk pendataan maupun perlindungan sosial serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi bagi pekebun. "Jadi, alokasi untuk DBH sawit ini pun sudah ditentukan,"jelasnya.
Saat ini, pemprov dan seluruh pemda di Sumsel tengah menyusun rencana kegiatan dan penganggaran (RKP) DBH sawit tahun anggaran 2024 guna mendukung kegiatan perkebunan.
RKP tersebut ditargetkan selesai 30 April 2024. “Dari jadwal yang disampaikan kementerian, insyaAllah Mei atau Juni nanti DBH sawit akan segera disalurkan ke pemprov dan kabupaten/kota,” tutup Rizwan. (yun)