Sawit Primadona, ISPO Harga Mati, Batas Akhir Pengurusan Sertifikat ISPO 2025
PELATIHAN : Para petani kelapa sawit mengikuti Pelatihan Teknis ISPO di Hotel Beston, kemarin.-foto : kemas/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Batas waktu pemberlakuan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau standarisasi mutu pengelolaan bisnis kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia kian dekat.
Bagi perusahaan, batas akhir pengurusan sertifikat ISPO di tahun 2025, sementara bagi petani sawit batas akhirnya di tahun 2027. Jika lewat batas waktu yang ditentukan, baik perusahaan maupun petani sawit yang tak memiliki sertifikat ISPO siap-siap menerima sanksi.
"Ini terkait persaingan bisnis di dunia persawitan, hanya pelaku usaha sawit yang memiliki sertifikat yang akan dilibatkan. Bagi yang tidak memiliki sertifikat siap-siap untuk disanksi," ungkap Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Sumsel, Ir H Agus Darwa M.Si saat membuka Pelatihan Teknis ISPO di Hotel Beston, kemarin (22/4).
Agus menyampaikan saat ini tanaman kelapa sawit menjadi primadona lantaran harganya menggiurkan dan jadi pangsa pasar hingga internasional. "Jika diibaratkan, saat ini kelapa sawit sebagai gadis cantik yang dilirik semua orang. Semua kalangan usia dan profesi karena harganya yang kini sangat menjanjikan," sebut Agus.
BACA JUGA:Buka Pelatihan Teknis ISPO, Kadisbun Sumsel Beri Peringatan Begini Pada Pelaku Usaha Sawit!
Meski begitu, kepada pelaku usaha sawit ia mengingatkan harga komoditi sawit yang lagi bagus seperti saat ini untuk tidak jumawa. "Ada aturan-aturan yang barus diikuti karena persaingan bisnis sawit baik di dalam dan luar negeri yang sedemikian ketat. Perlu sama-sama kita menjaga kualitas kebun sawit dan hasil panen agar menghasilkan CPO dan tata kelola yang sesuai dengan ISPO," pinta Agus.
Kegiatan Pelatihan Teknis ISPO sendiri diselenggarakan PT Sumberdaya Indonesia Berdaya (SIB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Diikuti 76 peserta yang merupakan petani kelapa sawit dari 2 daerah di Sumsel, yaitu Kabupaten Muara Enim dan Musi Banyuasin (Muba).
“Kegiatan ini berlangsung 22-27 April, menghadirkan narasumber berkompeten di bidang ISPO," sebut Direktur PT SIB, Andi Yusuf Akbar SSos dalam laporannya. Selain memberikan materi terkait ISPO, para peserta juga bakal diajak berkunjung ke KUD Sejahtera di Kabupaten Muba yang telah mendapatkan sertifikat ISPO. (kms/fad)