PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengajak pihak Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) turun langsung mengecek kondisi jalan yang mengalami kerusakan akibat proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Berdasarkan data yang diperoleh, ada 17 titik ruas jalan rusak akibat pengerjaan proyek tersebut. 15 titik di antaranya masuk jalan kota, 2 sisanya jalan provinsi.
“Pj Sekda Kota Palembang, Gunawan, mengatakan, peninjauan perbaikan jalan rusak dampak proyek IPAL ini guna memastikan progres pengerjaan. Apalagi perbaikan jalan ini menjadi atensi Pj Wali Kota, Ratu Dewa. "Kita ingin melihat langsung pengerjaan sementara perbaikan jalan rusak, sebab jalan yang ada sudah cukup lama tanpa perbaikan dan menganggu masyarakat yang melintas," sampainya, Selasa (23/4).
Peninjauan dilakukan karena fakta di lapangan sepertinya tidak sesuai harapan. Pemkot Palembang berpikir perbaikan mestinya dilakukan langsung pihak penyelenggara, PT Waskita Karya dan ada monitoring Balai Prasarana Pemukiman. "Kami disini bersama PU Kota mengajak langsung biar orang Balai tahu situasi di lapangan dan orang Waskita juga ikut hadir, karena sebetulnya jalan rusak ini tanggung jawab mereka," ujarnya.
BACA JUGA:Curhat Lirih Ayah Korban Tewas Laka Lantas Akibat Jalan Rusak: Cukuplah Anak Saya Korban Terakhir
BACA JUGA:Anggaran Perbaikan Jalan Rusak akibat IPAL Rp30 M, Melalui Program Inpres Jalan Daerah
Apalagi posisi titik-titik kerusakan ini banyak di jalan kota. "Perbaikan yang kita lakukan sekarang dengan peralatan yang ada di PU Kota dengan fasilitas agregat yang tersedia," katanya. Meski begitu, Pemkot Palembang meminta kesiapan agregat dari penyelenggara agar dapat membantu menyuplai bahan baku.
"Sebelumnya, pasca pembangunan (IPAL) selesai, kita tunggu perbaikan jalan rusak oleh pelaksana proyek tapi tak kunjung dilaksanakan, sehingga kita bertindak sendiri. Namun kita dorong terus penyelenggara membantu bersama-sama bertanggung jawab untuk perbaikan jalan ini," tukasnya.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumsel, Miarka mengakui jalan yang rusak yang ada akibat penggalian pembangunan proyek IPAL. "Sebenarnya tahap pertama sudah kita lakukan perbaikan tetapi tidak kuat menahan gerusan air, jadi memang harus dibentuk jalanya," katanya. Pihaknya komitmen memperbaiki ruas jalan terdampak pembangunan IPAL menyesuaikan dengan pendanaan yang ada.
"Kalau masa pemeliharaan itu sampai Desember. Hari ini (kemarin, red) kita sudah support material agar lobang yang ada jangan sampai dalam," ujarnya. Perbaikan dilakukan dengan dibeton dan diaspal. "Waskita support material dan teman-teman PU Kota men-support alat angkut dan alat berat," pungkasnya.
Di sisi lain, hujan yang terus melanda sebagian besar wilayah Sumsel juga berdampak pada jalan yang banyak rusak parah, tak terkecuali jalan provinsi di wilayah Kota Palembang. Seperti di Jalan Srijaya Negara, titik jalan berlubang cukup banyak. Di antaranya depan Markas Satuan Brimob Polda Sumsel. Kemudian jalan rusak juga terlihat di Jalan Jaksa Agung R Soeprapto.
BACA JUGA:Pemudik Diminta Waspadai Melintasi Jalan Rusak. Ini Pesan Kapolres OKU
BACA JUGA:Kebut Perbaikan Jalan Rusak
Salah seorang pengendara mengatakan jalan rusak itu sudah terjadi sejak Februari lalu. Awalnya hanya beberapa titik, namun kini kian panjang dan membahayakan pengendara yang melintas. Dedi, warga Ilir Barat I Ilir juga mengeluhkan banyak jalan rusak. Beberapa lokasi pernah dilaluinya, seperti Jalan Kapten A Rivai depan halte Bank Mandiri, Jl Anwar Sastro, Jalan Kol Barlian, Jalan Kol Atmo, dan lainnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, M Affandi, mengungkapkan, saat ini beberapa titik jalan sudah dilakukan penampalan. Beberapa lokasi seperti Jl Sultan Mansyur, Jl Noerdin Panji, Jl Letkol Iskandar, Jl M Isa dan lainnya. "Sudah beberapa titik jalan yang dikelola provinsi dilakukan penampalan yang sifatnya temporer. Untuk perbaikan dan pemeliharaan memang belum bisa, karena saat ini masih tahap lelang belum lagi masa sanggah. Kemungkinan mulai minggu kedua Mei baru pengerjaan termasuk untuk jalan di kabupaten/kota," ujarnya.