INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tingginya curah hujan dan debit air sungai membuat beberapa area sawah lebak milik petani di Ogan Ilir terendam banjir.
Sebagian petani yang sebelumnya sudah lebih dulu menanam bibit padi akhirnya terendam dan mengakibatkan gagal tanam.
BACA JUGA:Komuditi Dijual Lebih Murah, Dibeli Langsung Dari Petani
BACA JUGA:Bantu Bibit Gratis untuk Petani, Padi dan Jagung Masing-Masing Dijatah 2 Juta Hektare
Menyikapi hal itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ogan Ilir melalui program Kementerian Pertanian membantu petani lewat pemberian bibit padi Inpari 36.
"Ini bantuan perdana di tahun 2024, sejak usulan reguler bantuan benih yang kita ajukan dari tahun lalu. Kalau tidak salah sudah disalurkan sekitar 3 ton ke beberapa wilayah di Ogan Ilir," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidik.
Disebutkannya, target bantuan benih padi ini ditujukan untuk total luas lahan 1.000 hektare sawah di Ogan Ilir. "Setiap hektare itu perlu 25 kg benih padi.
Artinya ada 25 ton bantuan benih padi yang bakal disalurkan menyebar ke setiap wilayah di Ogan Ilir nantinya," terang Abi.
Bantuan benih padi ini juga diharapkan dapat membantu petani dalam pengadaan benih akibat gagal tanam karena sawahnya terendam banjir.
‘’Sejauh ini sudah disalurkan benih padi tersebut ke wilayah Kecamatan Indralaya induk dan Indralaya Selatan,’’ katanya.
Penyerahan bibit ini dilakukan ke kelompok tani yang telah diusulkan dan didata oleh Dinas Pertanian. ‘’Bantuan ini sesuai dengan program yang ada di kementerian, jadi kita usulkan karena cocok untuk daerah kita yang banyak memiliki lahan pertanian,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Petani Semringah, Harga Semangka Tinggi
BACA JUGA:Lakukan Manajemen Tata Kelola Air, Banjir Tak Rusak Area Sawah
Dikatakan, hampir seluruh daerah sawah pertanian di Ogan Ilir terkena dampak banjir. Kondisi ini berdampak sejumlah lahan gagal tanam dan telat nanam.
‘’Tapi untuk lahan yang sampai gagal panen belum ada," tukasnya yang mengharapkan keberadaan program ini mampu membantu para petani khususnya dalam hal ketersediaan bibit padi. (dik/)